Senin, 27 Oktober 2014

My Devotion : Apa sih yang kamu cari?

Apa sih yang kamu cari?

Masa depan?

Kamu punya Tuhan pencipta alam semesta, Dia yang menjadikan segalaNya dan Dia yang mampu menyediakan masa depan yang terbaik buat kamu. Salah besar kalau kamu menggantungkan harapanmu kepada manusia, siapapun itu.

Cinta?

Manusia akan selalu mengecewakan. Tidak ada cinta yang abadi di dunia ini. Sudah kodratnya kasih itu semakin lama akan semakin dingin. Kamu pikir tidak ada cinta seperti yang kamu rasakan seperti saat ini, tapi percayalah ada jutaan orang yang mengalami hal yang sama dan kenyataannya waktu akan membunuh rasa itu. Hanya ada satu cinta yang abadi, Cinta Tuhan kepada umatNya. Cintailah Dia dengan segenap hatiMu, Dia tidak akan pernah mengecewakan.

Kebahagiaan?

Semua yang ada didunia ini semu. Apapun bentuknya kebahagiaan itu, semuanya semu. Akan selalu ada bagian yang kosong didalam hatimu yang tidak akan bisa diisi oleh siapapun selain Dia yang menciptakanmu. Dialah sumber kebahagiaan, kebahagiaan yang sejati yang tidak akan pernah kamu temukan ditempat lain dan tidak ada yang dapat mengambilnya dari hatimu.

Rasa aman?

Selalu ada ancaman didunia ini. Selalu ada keadaan yang membuat kita takut. Tapi apakah yang harus kita takutkan kalau Sang Maha Besar ada bersama kita. Dia yang akan selalu menjaga kita dan melindungi kita. Dialah perlindungan yang teguh. Penjagaannya sempurna didalam hidupmu, tanganNya yang kokoh akan menjagamu dari apapun. Kamu aman didalam pelukanNya.

Kepastian?

Apa sih yang pasti didunia ini selain ketidakpastian itu sendiri. Kamu tidak bisa memastikan apakah sesorang sungguh-sungguh mencintaimu, apakah seseorang sungguh-sungguh akan menepati janjinya, apakah seseorang sungguh-sungguh akan memberi kepastian. Manusia bisa berubah, sekalipun dia berjanji untuk tidak berubah. Tidak ada yang pasti didunia ini, yang pasti bukan berasal dari dunia ini. Hanya Dialah yang pasti setia pada janjiNya. Hanya Dialah yang pasti tidak akan berubah, hanya Dialah yang dapat memberi kepastian. Kamu tidak perlu ragu.

Penerimaan?

Bagaimanapun dunia ini tidak pernah adil. Mereka hanya menerima apa yang memberikan keuntungan. Semua hal yang baik akan diterima, namun sekali kamu mengecewakan mereka, mereka akan pergi membuangmu. Percayalah, hanya Tuhan yang tidak pernah meninggalkanmu. Sekalipun kamu seringkali mengecewakanNya dan meninggalkanNya, namun Dia tetap setia menunggumu kembali. Sebesar apapun kesalahanmu, Dia selalu membuka tanganNya lebar untuk menerimamu kembali, asal kamu sungguh-sungguh ingin kembali. Kamu tidak perlu mencari penerimaan ditempat lain, kamu diterima seutuhnya oleh Bapa. Dia menghargai keberadaanMu, Dia memandangmu sebagai pribadi yang berharga.

Apalagi yang kamu cari didunia ini?

Tidak ada yang berarti di dunia ini.

Hanya dirimu yang berarti bagi dirimu sendiri. Hargailah dirimu dan berbahagialah....

Hanya Tuhan yang tahu betapa berharganya diriMu. Sembahlah Tuhan dan berbahagialah...


“Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”

Selasa, 21 Oktober 2014

Fiction : I wont give up


"Aku tidak akan pernah menyerah, sesulit apapun keadaannya. Sekalipun langit runtuh dan bumi hancur aku akan tetap berjuang. Memperjuangkan apa yang sudah aku mulai. Memperjuangkan pilihan yang telah aku buat." 

Kita tahu, kita ada disini untuk sebuah alasan.
Sebuah tujuan yang telah kita sepakati untuk kita raih bersama.
Sebuah harapan tentang masa depan.
Sebuah mimpi yang akan kita wujudkan.
Sebuah cinta yang mengikat kita.

Ditepian pantai ini kita berdiri memandang ke kejauhan, sebuah lautan yang seolah tanpa batas. Selalu kita bilang, begitulah kira-kira cinta yang kita miliki. Tanpa kita sadar, bahwa sebenarnya ada batas diujung sana. Namun tetap aku berharap agar kita tidak pernah menemukan batasnya.

Gelombang datang bergantian, semakin besar dan semakin besar menghempas ke daratan. Kita hanya mampu bertahan dibalik batu karang, atau memandang dari kejauhan. Tak selamanya lautan ini indah. Saat badai datang, gemuruhnya begitu mencekam. Sirna sudah harapan akan langit biru dan kehangatannya, hilang semua ingatan tentang kedamaian dan irama ombak yang menenangkan hati. Yang ada hanya perasaan takut dan kuatir tentang apa yang akan terjadi.

Mengapa jadi begini? Bukankah kita mencintai tempat ini? Bukankah ini tempat yang selalu kita sebut penuh kedamaian? Mengapa keadaanya berubah? Dimana matahari yang sinarnya mampu membawa keceriaan? Dimana awan-awan biru yang berarak membawa ketenangan? Dimana angin sepoi-sepoi yang membawa kesejukan? Dimana kita yang selalu bahagia?

Lantas apa menurutmu aku harus menyerah dengan keadaan ini? Tidak sayang. Aku tidak akan pernah menyerah. Aku tahu tempat ini indah dan aku akan berjuang membuatnya kembali indah. Aku tahu kamu mulai menyerah. Tapi aku tidak akan pernah, karena aku sudah memulainya dan aku akan memperjuangkan segala sesuatu yang telah aku mulai.

Apa menurutmu ini takdir alam? Tidak sayang. Aku percaya alam telah mempertemukan kita dengan ikatan cinta. Aku akan terus menunggu sampai takdir itu kembali kepadaku. Sekalipun kamu pergi meninggalkanku, aku tidak akan menyerah begitu saja. Aku akan tetap setia menunggu takdir disini dan menunggumu kembali bersamaku. Karena tempat ini akan indah hanya bila ada aku dan kamu. Apalah artinya langit biru tanpa kehadiranmu.

Aku tahu sayang, kamu mungkin lelah dengan keadaan ini. Tapi aku tidak akan lelah untuk menguatkanmu dan meyakinkanmu, bahwa badai ini pasti berlalu. Aku yakin matahari akan bersinar lagi dan kita akan bahagia. Selama kita bersama, harapan itu pasti masih ada. Pelangi akan membentangkan busurnya diatas kita, dan meyakinkan tentang mimpi dan takdir kita.

Untuk apapun yang akan terjadi aku tidak akan menyerah. Apalagi untuk kita. Kita sudah berjalan sejauh ini, melewati lembah yang kelam, bukit yang terjal. Begitu banyak cerita, derai tawa dan air mata, aku tidak mungkin menyerah begitu saja. Tuhan tahu aku mampu. Tuhan tahu kita mampu. Kita hanya perlu sedikit bersabar dan tidak berhenti berjuang. Kita hanya perlu untuk saling menguatkan dan percaya. kamu hanya perlu percaya bahwa aku akan selalu setia bersamamu.
Dengar sayang, apapun yang terjadi aku tidak akan pernah menyerah.

Aku akan selalu disini untuk menantimu kembali.

Aku akan selalu mencintaimu,
Aku akan selalu menyayangimu,
Tidak ada alasan untuk aku pergi meninggalkanmu,
Dan aku yakin kamu tidak akan mampu meninggalkanku, karena kamu tercipta hanya untuk aku.


***

"I Won't Give Up"


When I look into your eyes
It's like watching the night sky
Or a beautiful sunrise
Well, there's so much they hold
And just like them old stars
I see that you've come so far
To be right where you are
How old is your soul?

Well, I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up

And when you're needing your space
To do some navigating
I'll be here patiently waiting
To see what you find

'Cause even the stars they burn
Some even fall to the earth
We've got a lot to learn
God knows we're worth it
No, I won't give up

I don't wanna be someone who walks away so easily
I'm here to stay and make the difference that I can make
Our differences they do a lot to teach us how to use
The tools and gifts we got, yeah, we got a lot at stake
And in the end, you're still my friend at least we did intend
For us to work we didn't break, we didn't burn
We had to learn how to bend without the world caving in
I had to learn what I've got, and what I'm not, and who I am

I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up, still looking up.

Well, I won't give up on us (no I'm not giving up)
God knows I'm tough enough (I am tough, I am loved)
We've got a lot to learn (we're alive, we are loved)
God knows we're worth it (and we're worth it)

I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up








  

Senin, 20 Oktober 2014

My Devotion : a Feeling of a lost child (modified)

Hidup itu untuk apa?

Menjadi remaja, menjadi dewasa, bekerja, berkarir, menikah, punya anak, lalu....? menjalani kehidupan sambil menunggu ajal menjemput....?

Lalu hidup itu untuk apa?

Aku tidak terlahir menjadi seorang Einstein dengan penemuan-penemuan spektakuler yang berguna bagi kehidupan manusia.

Aku tidak terlahir menjadi seorang Mother Theresa, yang rela untuk meninggalkan semuanya dan mengabdikan hidupnya untuk kemanusiaan.

Aku tidak terlahir menjadi seorang presiden atau anak presiden atau menantu presiden yang memiliki kekuasaan untuk melakukan sesuatu yang dapat berdampak besar bagi orang lain.

Aku tidak terlahir menjadi seseorang yang cukup hebat, dan aku terus bertanya hidup ini untuk apa?
Aku memang tidak tahu hidup ini untuk apa, aku bingung mengapa Tuhan menciptakan aku didunia ini. Aku tidak mengerti akan tujuan hidupku, yang aku tahu aku harus melakukan sesuatu yang baik. Yang bisa membuat orang tuaku, suamiku, anak-anakku, keluargaku, sahabatku, orang-orang yang aku sayangi terlebih lagi Tuhanku bangga pada diriku.

Lantas mengapa sekarang aku menghabiskan waktu untuk sesuatu yang tidak berguna?

Lantas mengapa sekarang aku malah sibuk melakukan segala sesuatu yang tidak membuatku bahagia?

Lantas mengapa aku lelah memikirkan hal-hal yang sia-sia?

Lantas mengapa aku masih melakukan yang tidak baik, yang tidak membuat orang-orang yang aku sayangi bangga?

Jadi untuk apa aku hidup?

Mengapa perasaan ini sering muncul akhir-akhir ini? Dilanjutkan dengan sebuah keinginan untuk tidak hidup dan tidak pernah ada. AKU BENAR-BENAR TIDAK BAHAGIA.

*********


Ah Tuhan, aku sadar, aku mengerti, aku sudah terlalu jauh lari dari padamu. Entah dimana aku berada saat ini. Aku mengejar apa yang aku inginkan dan menjauh dari rencanaMu, padahal aku sudah berjanji untuk selalu ikut dalam rencanaMu. Tanpa aku sadari aku pergi tanpa aku tahu kemana aku akan pergi. Aku menjauhi anugerah dan aku semakin kehilangan arah.

Ah Tuhan, seandainya aku tidak pergi, mungkin aku sedang bahagia menikmati kebaikanMu yang selalu melimpah untukku. Mungkin aku tidak perlu merasa tersiksa untuk mencari sebuah kebahagiaan. Mungkin aku tidak perlu hidup dalam ketakutan dan kekuatiran. Mungkin aku tidak perlu mengalami kesusahan ini. Mungkin aku tidak berubah menjadi aku yang sekarang ini.

Ah Tuhan, aku ingin pulang, tapi aku tidak tahu jalan untuk pulang, dan aku malu untuk pulang. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi saat aku pulang. Aku tahu Engkau maha kasih dan Engkau akan menerimaku kembali, tapi aku tidak tahu apakah aku mampu untuk menghadapMu dan memohon untuk Engkau menerimaku kembali.

Ah Tuhan, hanya Engkau yang tahu dimana aku berada saat ini. Saat tidak seorangpun tahu keberadaanku, aku yakin Engkau tahu. Saat tidak seorangpun peduli keadaanku, aku yakin Engkau peduli. Saat tidak seorangpun mengerti alasanku, aku yakin Engkau mengerti. Hanya Engkau yang aku harapkan saat ini, karena aku tersesat dan tidak tahu harus kemana.

Ah Tuhan, aku tahu hidup ini terlalu singkat untuk aku sia-siakan. Sekalipun aku terlahir sebagai manusia biasa, tapi saat aku bersamaMu aku pasti mampu untuk melakukan suatu hal yang besar. Aku pasti mampu melalui jalan kelam ini dan kembali kepadaMu. Aku menyerah Tuhan, aku tidak mampu menjauh dari kasih karuniaMu. Kemanapun aku pergi, Engkau tahu dan hanya Engkau yang aku perlukan. Tolong aku Tuhan, aku ingin pulang dan kembali menggenapi rencanaMu.

Aku ingin pulang.