Senin, 20 Oktober 2014

My Devotion : a Feeling of a lost child (modified)

Hidup itu untuk apa?

Menjadi remaja, menjadi dewasa, bekerja, berkarir, menikah, punya anak, lalu....? menjalani kehidupan sambil menunggu ajal menjemput....?

Lalu hidup itu untuk apa?

Aku tidak terlahir menjadi seorang Einstein dengan penemuan-penemuan spektakuler yang berguna bagi kehidupan manusia.

Aku tidak terlahir menjadi seorang Mother Theresa, yang rela untuk meninggalkan semuanya dan mengabdikan hidupnya untuk kemanusiaan.

Aku tidak terlahir menjadi seorang presiden atau anak presiden atau menantu presiden yang memiliki kekuasaan untuk melakukan sesuatu yang dapat berdampak besar bagi orang lain.

Aku tidak terlahir menjadi seseorang yang cukup hebat, dan aku terus bertanya hidup ini untuk apa?
Aku memang tidak tahu hidup ini untuk apa, aku bingung mengapa Tuhan menciptakan aku didunia ini. Aku tidak mengerti akan tujuan hidupku, yang aku tahu aku harus melakukan sesuatu yang baik. Yang bisa membuat orang tuaku, suamiku, anak-anakku, keluargaku, sahabatku, orang-orang yang aku sayangi terlebih lagi Tuhanku bangga pada diriku.

Lantas mengapa sekarang aku menghabiskan waktu untuk sesuatu yang tidak berguna?

Lantas mengapa sekarang aku malah sibuk melakukan segala sesuatu yang tidak membuatku bahagia?

Lantas mengapa aku lelah memikirkan hal-hal yang sia-sia?

Lantas mengapa aku masih melakukan yang tidak baik, yang tidak membuat orang-orang yang aku sayangi bangga?

Jadi untuk apa aku hidup?

Mengapa perasaan ini sering muncul akhir-akhir ini? Dilanjutkan dengan sebuah keinginan untuk tidak hidup dan tidak pernah ada. AKU BENAR-BENAR TIDAK BAHAGIA.

*********


Ah Tuhan, aku sadar, aku mengerti, aku sudah terlalu jauh lari dari padamu. Entah dimana aku berada saat ini. Aku mengejar apa yang aku inginkan dan menjauh dari rencanaMu, padahal aku sudah berjanji untuk selalu ikut dalam rencanaMu. Tanpa aku sadari aku pergi tanpa aku tahu kemana aku akan pergi. Aku menjauhi anugerah dan aku semakin kehilangan arah.

Ah Tuhan, seandainya aku tidak pergi, mungkin aku sedang bahagia menikmati kebaikanMu yang selalu melimpah untukku. Mungkin aku tidak perlu merasa tersiksa untuk mencari sebuah kebahagiaan. Mungkin aku tidak perlu hidup dalam ketakutan dan kekuatiran. Mungkin aku tidak perlu mengalami kesusahan ini. Mungkin aku tidak berubah menjadi aku yang sekarang ini.

Ah Tuhan, aku ingin pulang, tapi aku tidak tahu jalan untuk pulang, dan aku malu untuk pulang. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi saat aku pulang. Aku tahu Engkau maha kasih dan Engkau akan menerimaku kembali, tapi aku tidak tahu apakah aku mampu untuk menghadapMu dan memohon untuk Engkau menerimaku kembali.

Ah Tuhan, hanya Engkau yang tahu dimana aku berada saat ini. Saat tidak seorangpun tahu keberadaanku, aku yakin Engkau tahu. Saat tidak seorangpun peduli keadaanku, aku yakin Engkau peduli. Saat tidak seorangpun mengerti alasanku, aku yakin Engkau mengerti. Hanya Engkau yang aku harapkan saat ini, karena aku tersesat dan tidak tahu harus kemana.

Ah Tuhan, aku tahu hidup ini terlalu singkat untuk aku sia-siakan. Sekalipun aku terlahir sebagai manusia biasa, tapi saat aku bersamaMu aku pasti mampu untuk melakukan suatu hal yang besar. Aku pasti mampu melalui jalan kelam ini dan kembali kepadaMu. Aku menyerah Tuhan, aku tidak mampu menjauh dari kasih karuniaMu. Kemanapun aku pergi, Engkau tahu dan hanya Engkau yang aku perlukan. Tolong aku Tuhan, aku ingin pulang dan kembali menggenapi rencanaMu.

Aku ingin pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar