Kamis, 20 November 2014

My Devotion : Let's take the risks and be happy!


Resiko adalah bagian dari kehidupan. Without taking risks, you cannot truly live… you merely exist. Dulu saya pikir, orang yang bahagia adalah orang yang bebas dari resiko. Emang sih saat kita terbebas dari resiko atau hal terburuk yang mungkin terjadi pasti rasanya bahagia banget. Simple aja, misalnya nyetir dengan indicator bensin yang udah kuning tinggal satu strip dan ga bawa duit untuk beli bensin, resikonya saya akan kehabisan bensin ditengah jalan, mogok dan saya harus cari cara ngehubungin seseorang  yang entah bakal ada ato ngga untuk menolong saya beli bensin ke pom pensin terdekat pake botol air mineral atau plastik. Hahaha... dan so far saya selalu terbebas dari resiko itu, bisa pulang pergi nyampe rumah dan mengalihkan resiko itu kepada pengguna mobil berikutnya. (keliatan banget sih pelitnya... wkwkwkkk) Tapi ternyata setelah saya pikir lagi, orang yang bahagia itu bukanlah orang yang bebas dari resiko.
Sekali lagi, resiko adalah bagian dari kehidupan. Bagaimanapun kita menilai kehidupan kita, bahagia atau tidak, semua ada resikonya.
Berdasarkan perenungan saya hari ini, ada banyak resiko yang akan kita hadapi sehari-hari. Berikut adalah beberapa di antaranya, dilihat dari kacamata saya sebagai orang yang menilai kehidupan penuh dengan kebahagiaan J :
1.       Resiko untuk disakiti oleh orang lain
Semakin kita bertambah dewasa, kita akan semakin menyadari ada banyak hal didunia ini yang dapat mengecewakan kita. Pasti, setiap manusia pernah merasakan yang namanya sakit hati. Sebaliknya, mungkin kita juga pernah tanpa sengaja menyakiti hati orang lain. Mungkin ada kata-kata kita yang menyinggung perasaan orang lain. Mungkin sikap, mungkin sifat, mungkin kebiasaan, banyak kemungkinan yang bisa mengecewakan. Semakin penting dan berartinya orang itu dalam hidup kita maka semakin dalam rasa sakit saat dikecewakan. Tapi apa lantas kita mau mengakhiri sebuah hubungan dan berpisah dengan seseorang yang sangat berarti, yang kita tidak bisa hidup tanpa dia, hanya untuk sebuah rasa sakit? Think twice!
Setiap manusia yang diberikan anugerah untuk mencintai, pasti akan pernah dilukai oleh orang yang sama dengan yang dicintai. Itulah resikonya , but that’s a risk that’s well worth the reward. Asal direspon dengan baik, hasil akhirnya adalah sebuah kehidupan yang penuh cinta dan kejujuran.
Jadi, berbahagialah, tertawalah sepuasnya, dan cintailah sedalam-dalamnya seolah-olah kita tidak pernah disakiti. Jangan pernah takut untuk dilukai, jangan pernah takut bahwa sebuah hubungan akan berakhir pahit. Hidup ini terlalu singkat untuk dibiarkan berlalu begitu saja tanpa cinta dan segala resikonya. Open your heart and mind and live it to the fullest!
2.      Resiko untuk tidak disukai oleh orang lain
Kita tidak bisa memaksa semua orang menyukai kita. You are a piece of art. Kita ini special, unik dan berbeda. Tidak semua orang akan menilai kita cantik, tidak semua orang suka dengan gaya atau penampilan kita. Yang terpenting bukanlah apa kata orang, tapi apa kata diri kita sendiri tentang diri kita, apakah kita bisa menghargai dan menerima diri kita dan apa kata orang yang benar-benar peduli dan mencintai kita dengan tulus. Stop untuk berusaha menjadi pribadi yang selalu menyenangkan orang lain, karena pada akhirnya kita hanya sedang menyakiti diri sendiri.
Harga diri kita tidak berkurang hanya karena penilaian orang lain terhadap kita. Itu hanya ketidakmampuan mereka untuk menilai kita dengan benar. Pada akhirnya kita akan tahu, siapa yang benar-benar tulus mencintai kita. Mereka adalah orang-orang yang bisa menerima kita, menghormati kita dengan apa adanya kita, and no matter what, they stand by your side. Surround yourself with these people!!!

3.      Resiko untuk tidak memiliki sesuatu, dan selalu menghargai apa yang dimiliki.
Pasti ada hal yang tidak kita miliki. Kita tidak bisa memiliki segalanya yang ada didunia ini. Apa yang tidak kita miliki itu mungkin sesuatu yang kita pikir luar biasa, keren atau bahkan yang sedang happening saat ini. Tapi ya sudah, let it go, dan bersyukurlah atas apa yang kita miliki saat ini. Kita harus menerima ada hal-hal yang mungkin belum bisa kita miliki atau bahkan tidak akan pernah menjadi milik kita, dan belajar untuk menghargai hal-hal yang kita miliki, hanya kita yang memiliki.
Apa yang mungkin kita anggap remeh, bisa saja ternyata itu adalah sesuatu yang sangat diidam-idamkan oelh orang lain. Kebahagiaan tidak pernah datang kepada orang yang tidak bersyukur dan tidak menghargai apa yang telah mereka miliki. Don’t wait until what you HAVE becomes what you HAD. Renungkanlah dan bersyukurlah.

4.      Resiko untuk menolong orang lain tanpa diminta.
Sebagai seorang yang bahagia, hal ini resiko yang tidak bisa dihindari yaitu menolong orang lain. Karena tujuan hidup kita bukan hanya untuk bahagia tapi juga menjadi berguna, honorable, and to have it make some difference that you have lived and lived well.
Kebahagiaan tidak akan datang melalui keegoisan, melainkan pada saat kita tidak lagi mementingkan diri sendiri. Apa yang kita tabur akan kita tuai. Berikanlah senyuman terbaik, Encourage orang-orang yang ada disekitar kita, berikan mereka pujian, hibur mereka dan bantu mereka untuk tersenyum. The more happiness you help others find in life, the more happiness you will find.

5.       Resiko untuk bertanggungjawab penuh atas kebahagiaan diri sendiri
Bahagia atau tidak adalah pilihan kita sendiri. Menunggu orang lain untuk membuat kita bahagia adalah cara terbaik untuk membuat hidup kita tidak bahagia. Jadi berhentilah menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi dalam hidup kita. Menyalahkan orang lain atau keadaan hanyalah sebuah alasan yang dibuat-buat, dan alasan yang dibuat-buat adalah langkah menuju kegagalan dan penderitaan. Saya adalah saya, dan saya bertanggung jawab atas semua keputusan saya. Make a good one right now that your future self will thank you for.

6.      Resiko untuk di proses agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Jangan kuatir atas setiap hal-hal yang mungkin tidak menyenangkan dalam kehidupan ini, karena bisa jadi itu adalah sebuah proses untuk membentuk kita agar menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih kuat. Jangan pernah lari dari kenyataan. Berjuanglah dan jadilah kuat.

7.       Resiko untuk mengalami kegagalan
Jangan pernah takut gagal. Tanpa kegagalan kita tidak mungkin tahu jalan menuju keberhasilan.  Beberapa pengalaman hidup terbaik dan berbagai kesempatan akan datang saat kita berani untuk menghadapi kemungkinan gagal. Jangan pernah menyerah apapun yang terjadi. Karena hidup selalu menawarkan kesempatan yang baru, yaitu hari esok.
Let’s take the risks and be happy!

J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar