Resiko adalah bagian dari kehidupan. Without
taking risks, you cannot truly live… you merely exist. Dulu saya pikir, orang
yang bahagia adalah orang yang bebas dari resiko. Emang sih saat kita terbebas
dari resiko atau hal terburuk yang mungkin terjadi pasti rasanya bahagia banget.
Simple aja, misalnya nyetir dengan indicator bensin yang udah kuning tinggal
satu strip dan ga bawa duit untuk beli bensin, resikonya saya akan kehabisan
bensin ditengah jalan, mogok dan saya harus cari cara ngehubungin
seseorang yang entah bakal ada ato ngga
untuk menolong saya beli bensin ke pom pensin terdekat pake botol air mineral
atau plastik. Hahaha... dan so far saya selalu terbebas dari resiko itu, bisa
pulang pergi nyampe rumah dan mengalihkan resiko itu kepada pengguna mobil
berikutnya. (keliatan banget sih pelitnya... wkwkwkkk) Tapi ternyata setelah
saya pikir lagi, orang yang bahagia itu bukanlah orang yang bebas dari resiko.
Sekali lagi, resiko adalah bagian dari
kehidupan. Bagaimanapun kita menilai kehidupan kita, bahagia atau tidak, semua
ada resikonya.
Berdasarkan perenungan saya hari ini,
ada banyak resiko yang akan kita hadapi sehari-hari. Berikut adalah beberapa di
antaranya, dilihat dari kacamata saya sebagai orang yang menilai kehidupan
penuh dengan kebahagiaan J :
1. Resiko untuk disakiti oleh orang lain
Semakin kita bertambah dewasa, kita akan semakin
menyadari ada banyak hal didunia ini yang dapat mengecewakan kita. Pasti,
setiap manusia pernah merasakan yang namanya sakit hati. Sebaliknya, mungkin kita
juga pernah tanpa sengaja menyakiti hati orang lain. Mungkin ada kata-kata kita
yang menyinggung perasaan orang lain. Mungkin sikap, mungkin sifat, mungkin
kebiasaan, banyak kemungkinan yang bisa mengecewakan. Semakin penting dan
berartinya orang itu dalam hidup kita maka semakin dalam rasa sakit saat dikecewakan.
Tapi apa lantas kita mau mengakhiri
sebuah hubungan dan berpisah dengan seseorang yang sangat berarti, yang kita
tidak bisa hidup tanpa dia, hanya untuk sebuah rasa sakit? Think twice!
Setiap manusia yang diberikan anugerah untuk
mencintai, pasti akan pernah dilukai oleh orang yang sama dengan yang dicintai.
Itulah resikonya , but that’s a risk that’s well worth the reward. Asal
direspon dengan baik, hasil akhirnya adalah sebuah kehidupan yang penuh cinta
dan kejujuran.
Jadi, berbahagialah, tertawalah sepuasnya, dan
cintailah sedalam-dalamnya seolah-olah kita tidak pernah disakiti. Jangan
pernah takut untuk dilukai, jangan pernah takut bahwa sebuah hubungan akan
berakhir pahit. Hidup ini terlalu singkat untuk dibiarkan berlalu begitu saja
tanpa cinta dan segala resikonya. Open your heart and mind and live it to the
fullest!
2. Resiko untuk tidak disukai oleh orang lain
Kita tidak bisa memaksa semua orang menyukai kita. You
are a piece of art. Kita ini special, unik dan berbeda. Tidak semua orang akan
menilai kita cantik, tidak semua orang suka dengan gaya atau penampilan kita.
Yang terpenting bukanlah apa kata orang, tapi apa kata diri kita sendiri
tentang diri kita, apakah kita bisa menghargai dan menerima diri kita dan apa
kata orang yang benar-benar peduli dan mencintai kita dengan tulus. Stop untuk
berusaha menjadi pribadi yang selalu menyenangkan orang lain, karena pada
akhirnya kita hanya sedang menyakiti diri sendiri.
Harga diri kita tidak berkurang hanya karena penilaian
orang lain terhadap kita. Itu hanya ketidakmampuan mereka untuk menilai kita
dengan benar. Pada akhirnya kita akan tahu, siapa yang benar-benar tulus
mencintai kita. Mereka adalah orang-orang yang bisa menerima kita, menghormati
kita dengan apa adanya kita, and no matter what, they stand by your side. Surround
yourself with these people!!!
3. Resiko untuk tidak memiliki sesuatu, dan selalu
menghargai apa yang dimiliki.
Pasti ada hal yang tidak kita miliki. Kita tidak bisa
memiliki segalanya yang ada didunia ini. Apa yang tidak kita miliki itu mungkin
sesuatu yang kita pikir luar biasa, keren atau bahkan yang sedang happening
saat ini. Tapi ya sudah, let it go, dan bersyukurlah atas apa yang kita miliki
saat ini. Kita harus menerima ada hal-hal yang mungkin belum bisa kita miliki
atau bahkan tidak akan pernah menjadi milik kita, dan belajar untuk menghargai
hal-hal yang kita miliki, hanya kita yang memiliki.
Apa yang mungkin kita anggap remeh, bisa saja ternyata
itu adalah sesuatu yang sangat diidam-idamkan oelh orang lain. Kebahagiaan
tidak pernah datang kepada orang yang tidak bersyukur dan tidak menghargai apa
yang telah mereka miliki. Don’t wait until what you HAVE becomes what you HAD.
Renungkanlah dan bersyukurlah.
4. Resiko untuk menolong orang lain tanpa diminta.
Sebagai seorang yang bahagia, hal ini resiko yang
tidak bisa dihindari yaitu menolong orang lain. Karena tujuan hidup kita bukan
hanya untuk bahagia tapi juga menjadi berguna, honorable, and to have it make
some difference that you have lived and lived well.
Kebahagiaan tidak akan datang melalui keegoisan,
melainkan pada saat kita tidak lagi mementingkan diri sendiri. Apa yang kita
tabur akan kita tuai. Berikanlah senyuman terbaik, Encourage orang-orang yang
ada disekitar kita, berikan mereka pujian, hibur mereka dan bantu mereka untuk
tersenyum. The more happiness you help others find in life, the more happiness
you will find.
5. Resiko untuk bertanggungjawab penuh atas kebahagiaan
diri sendiri
Bahagia atau tidak adalah pilihan kita sendiri.
Menunggu orang lain untuk membuat kita bahagia adalah cara terbaik untuk
membuat hidup kita tidak bahagia. Jadi berhentilah menyalahkan orang lain atas
apa yang terjadi dalam hidup kita. Menyalahkan orang lain atau keadaan hanyalah
sebuah alasan yang dibuat-buat, dan alasan yang dibuat-buat adalah langkah
menuju kegagalan dan penderitaan. Saya adalah saya, dan saya bertanggung jawab
atas semua keputusan saya. Make a good one right now that your future self will
thank you for.
6. Resiko untuk di proses agar menjadi pribadi yang lebih
baik.
Jangan kuatir atas setiap hal-hal yang mungkin tidak
menyenangkan dalam kehidupan ini, karena bisa jadi itu adalah sebuah proses
untuk membentuk kita agar menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih kuat. Jangan
pernah lari dari kenyataan. Berjuanglah dan jadilah kuat.
7. Resiko untuk mengalami kegagalan
Jangan pernah takut gagal. Tanpa kegagalan kita tidak
mungkin tahu jalan menuju keberhasilan.
Beberapa pengalaman hidup terbaik dan berbagai kesempatan akan datang
saat kita berani untuk menghadapi kemungkinan gagal. Jangan pernah menyerah
apapun yang terjadi. Karena hidup selalu menawarkan kesempatan yang baru, yaitu
hari esok.
Let’s take the risks and be happy!
J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar