Senin, 12 Desember 2016

Atasan juga manusia.

Jangan pernah bangga kalo jadi atasan, di pasar baru seratus ribu bisa dapet tiga.

Ini joke beneran banget deh.
Akhir-akhir ini lagi gemes sama orang yang sok punya kuasa karena jabatannya.
Ga di online ga di offline, banyak banget orang-orang begini bersliweran.
Dia pikir dia hebat dan bisa melakukan apa saja?
Dia pikir cuma dia yang berhak bahagia.
Dia pikir cuma dia yang berhak diperlakukan sebagai manusia.
Heran.

Dia manusia.
Dia pun manusia.
Mereka pun manusia.
Punya perasaan dan punya pikiran. SAMA!


Ya pada akhirnya gw ngerti sih kenapa banyak pribumi "membenci" etnis tertentu dan merasa dijajah oleh mereka. Ya karena ada oknum-oknum kaya begini.

Yang saya benci adalah orang yang seolah karena sudah menggaji karyawannya lantas dia merasa sudah membeli seluruh hidupnya.
Seolah semua waktu, pikiran, tenaga HANYA untuk dia yang sudah membayar.
Hello, ini mah balik lagi ke jaman perbudakan atuh.
Pantas saja mereka merasa dijajah.
Dan imbasnya orang-orang baik seperti AHOK yang tulus mau menjadi seorang pemimpin dianggapnya mau "menjajah" pribumi.
Kalo kata anak abg sekarang : kalo udah gini sayah bisa apah?

Iya bisa apa selain prihatin melihat orang yang terjajah di jaman kemerdekaan.
Trus mau coba-coba jadi pahlawan merebut kemerdekaan?
Jangan coba-coba deh, kecuali lo siap gugur di medan perang.
Kurang lebih gitulah ilustrasinya.

Ya ga usah ngapa-ngapain cepat ato lambat juga perusahaannya akan ancur sendiri tergerus kemajuan jaman.
Orang-orang didalamnya akan bekerja tanpa passion, tanpa semangat, tertekan, tidak produktif. Orang-orang bagus akan segera pergi sesaat setelah ada peluang baru di depan.
Orang-orang bijak akan terus mengambil ilmu sampai tiba waktunya peluang baru datang untuk orang-orang bijak menyusul orang-orang bagus.
Yang tersisa : orang-orang yang tanpa harapan dan hidup dalam penjajahan sambil menunggu ajal.
Lebay emang bahasanya, tapi kurang lebih gitulah.
pada akhirnya mereka menetap sampai perusahaan benar-benar menendang mereka.
Mudah saja, terlalu banyak kesalahan yang bisa dicari, kalo tidak ada uang pun bisa ikut mencarikan.

NO NO NO
Jangan hubungkan etnis dengan kepemimpinan. Jangan salah arti. Banyak orang-orang hebat dari etnis tertentu yang baik yang saya temui. 
Orang-orang hebat itu banyak menggoreskan ilmu dihidup saya.
Tapi tidak semua, jadi semuanya kembali kepada hati dan pikiran masing-masing orang.

Yang pasti leadership is action not position!

Lihat saja dari responnya, lihat saja dari keputusan-keputusannya.
Yang mana yang lebih dia utamakan His/Her atau It.

Apakah uang menjadi lebih berharga dari perasaan orang.

Apakah jumlah keuntungan perusahaan jauh lebih penting dari kehidupan manusia didalamnya.

Mudah saja ternyata untuk mengenal seorang PEMIMPIN.

Ah sudahlah.
Cuma bercerita aja, kesamaan nama, karakter dan kejadian hanyalah ketidaksengajaan semata. Jadi kalo ada yang baca yan ga usah baper.
Ambil yang baik, buang yang jelek.
Kalo ga ada yang baik ya ga usah dibaca, ga usah diinget-inget.
Toh ini hanya sebuah blog. Area pribadi saya yang saya persilahkan untuk dibaca bukan untuk dikritisi atau dijadikan dasar gugatan.
Saya menjamin tidak ada satupun yang melanggar undang-undang.

Sekarang,
Segera sajalah, bangun istana visimu.
Jangan pernah menggantungkan harapan pada apapun selain Tuhan.
Jangan takut.
Tuhan tidak tidur,
Lakukan yang baik dan benar, apapun yang terjadi Tuhan pasti membela kebaikan dan kebenaran, tanpa melihat apa agamamu dan apa jabatanmu.

Santai ajalah, kita ngopi cantik dulu aja.
Biarkan anjing-anjing menggonggong, anggap saja kita lagi tamasya di pet park.

Yang pasti mau atasan maupun bawahan sama-sama manusia yang tidak luput dari kesalahan, siapa yang lebih dulu merasa manusia marilah mendahului untuk memaafkan.

Love,
Fei

Tidak ada komentar:

Posting Komentar