"Kamu pengen aku disini?"
"Aku ga jadi pergi, kalo kamu mau."
Dan aku cuma senyum mendengar kalimat kamu. Karena percuma sekalipun kujawab iya.
Aku bahkan tidak berani menebak apa yang kamu pikirkan saat itu. Hanya berusaha tetap waras dan tidak mencoba menggenggam pasir.
Seperti mulanya, aku hanya tersenyum mendengar kisahmu. Cerita tentang perjalanan panjang dari dinginnya malam, persahabatan, sampai cerita horor yang lebih terdengar seperti komedi. Mengikuti perjalananmu dari masa ke masa. Melihatmu dari sisi yang tak pernah kulihat sebelumnya. Mengagumi kekonyolan dibalik pencitraanmu.
Aku belajar memahami maksud semesta mengijinkanku berpapasan denganmu di persimpangan. Namun pasti aku harus belajar sesuatu. Itu sebabnya aku hanya mendengar dan membalas dongengmu sebatas senyum yang tak akan pernah kamu mengerti artinya.
Hanya terselip sebuah pemikiran tentang dosa dan ibadah. Sembunyikan ibadahmu sebagaimana kamu sembunyikan dosamu. Hidup ini adalah urusan antaramu dan penciptamu.
Well, malam sudah berlalu, kali ini aku harus membiarkanmu pergi dengan sebuah pelukan. Entah apa yang nyata aku tidak berusaha untuk mengerti. Anggap saja mimpi, yang hari ini aku ingat lalu besok lupa.
Please, jangan pernah datang lagi ditidurku ya.
Aku ingin nyenyak tanpa mimpi tentangmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar