Hal-hal berbau kemanusiaan seperti sangat menarik buat saya. Tapi kadang saya sendiri merasa ga manusiawi. 😅
Saya punya buku kumpulan kesalahan orang dan satu per satu melihat pembalasannya. Jangan salah, pembalasannya bukan saya balas. Entahlah, seperti ada tangan lain yang tidak terlihat yang membalas. GR aja mungkin. Tapi begitulah kenyataannya.
Banyak pilihan respon untuk orang yang menyakiti saya, yang pasti, membalas jahat secara frontal hampir tidak pernah saya lakukan. Pernah sih sama satu orang yang pada saat itu saya benci sebenci2nya. Itu jahat banget sih. Ide nya terlalu gila dan ga bisa saya share disini, takutnya jadi inspirasi buat orang yang baca. Segila apa? Mungkin 1 step dibawah ngeracunin pake sianida. Hahaha.
Tapi di momen itu juga saya sadar, balas jahatin orang tidak membuat saya lebih bahagia.
Kalo membalas tujuannya bahagia, kenapa tidak fokus membahagiakan diri saja?
Sejak saat itu, saya memilih untuk bahagia.
Saat saya dibohongin, biarin aja. Bahagia aja sendiri. Biar orang yang ngebohongin mikir "kasian dia dibohongin" padahal "emang gue pikirin."
Jeleknya, saya sekarang seringkali ga merasa bersalah padahal mungkin melakukan salah. Karena saya merasa itu bagian dari membahagiakan diri sendiri. Dan memang saya bahagia.
Bahagia dengan menyakiti orang lain?
Pertanyaannya orang itu kenapa merasa tersakiti?
Kalo merasa tersakiti, berarti sedang dibalas karena telah menyakiti saya.
Lagian aneh, masa orang lain bahagia trus dia merasa tersakiti.
Bener ga? 😅
Pemikiran saya lagi aneh-aneh sih akhir-akhir ini, logikanya agak error, tapi merasa diri benar.
Makin kesini dunia makin mengerikan, mulai dari penyakit covid sampe penyakit hati yang makin merajalela.
Kebeneran baru masuk dunia tiktok, banyak video-video yang relate dan baru sadar orang sinting bukan cuma saya doang. Jangan-jangan 5 dari 10 perempuan itu gila... mmm ODGJ katanya tepatnya 😅
Sakit mental emang lagi jadi issue akhir-akhir ini. Tapi saya ga paham, kalo kaya saya gini sakit mental jenis apa ya.
Udah ah pusing.
Mending kita bobo... mimpi indah... dan melupakan satu per satu kesalahan orang.
Ga perlu berharap orang kena Karma, doa yang baik akan kembali pada diri kita sendiri.
Jadi kalopun mereka susah, ya bukan urusan kita, bukan Karena kesalahannya sama kita dan bukan karmanya ke kita juga dan ga perlu bersyukur saat dia susah.
Belajar manusiawi. Seneng saat orang seneng, dan susah liat orang susah.
Jangan dibalik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar