Siapa makhluk ini?
Wajahnya tidak kukenal, bahasanya asing dan tidak ku mengerti.
Tapi semua yang dia lakukan membuatku terpukau.
Mungkin dia makhluk dari khayangan.
Lantas mengapa dia menghampiriku?
Mungkin dia pikir aku bidadari yang tersesat di dunia.
Padahal aku hanyalah seorang manusia.
Yang biasa dan dengan segala keterbatasan yang ada.
Bagaimana bisa dia jatuh cinta dengan manusia?
Bagaimana bisa aku jatuh cinta dengan makhluk asing?
Bagaimana bisa cinta mempertemukan kita?
Bagaimana bisa cinta mempersatukan kita?
Aku ingin mengenal dia lebih dalam lagi.
Perlahan kutelusuri dari planet mana dia datang, namun sulit untuk kutemukan.
Semua informasi tentang dia aku kumpulkan sebagai serpihan puzzle yang siap kurangkai.
Tapi masih terlalu sedikit, aku bahkan tidak dapat membayangkan gambarannya.
Kuharap om google bisa membantuku. Ternyata tidak.
Kuharap bisa menemukan namanya di Facebook, twitter, atau social media lainnya
Satupun tidak.
Entahlah mungkin di planetnya tidak ada internet. :))
Pencarian tidak akan pernah sia-sia, perlahan aku menemukan titik terang.
Sedikit demi sedikit aku mulai mengenal pribadinya.
Ternyata tidak se-asing yang aku bayangkan. Ternyata dia sama seperti manusia.
Walau aku masih tidak mengerti bagaimana kehidupan makhluk seperti dia.
Setiap kali dia kembali ke asalnya, hati terasa gundah.
Nafas menjadi kelu dan hampa.
Aku takut dia tidak datang lagi ke bumi.
Atau dia datang, tapi bukan untuk aku.
Memang hanya sedikit, hanya sedikit yang aku tahu tentang dia.
Sekalipun dia beberapa kali bercerita tentang dunianya, tapi aku masih sulit untuk memahami.
Kisah yang dia bagikan hanya sepenggal, seringkali tidak utuh.
Ya, mungkin suatu saat semuanya akan lebih jelas bagiku.
Aku ingin tahu bagaimana kehidupan di dunianya.
Aku ingin tahu bagaimana dia dibesarkan.
Aku ingin tahu bagiamana dia mencintai keluarganya.
Aku ingin tahu jalan pikirannya.
Aku ingin melihat masa kecilnya.
Aku ingin mendengar kisah remajanya.
Aku ingin merasakan setiap proses kehidupan yang dia alami.
Larut dalam dukanya dan hanyut dalam bahagianya.
Semakin hari, semakin banyak serpihan yang ku kumpulkan.
Semakin hari, aku mulai tahu tentang dia, tanpa dia tahu bahwa aku tahu.
Tanpa dia tahu, aku mencari tahu tentang dunianya.
Tanpa dia tahu, sebenarnya aku tahu lebih dari yang dia pikir aku tahu.
Dia memang makhluk aneh. Aku seringkali dibuat heran atas apa yang dia perbuat.
Tapi anehnya yang dia lakukan selalu benar.
Semoga saja keputusannya untuk mencintaiku juga tidak salah.
Walau kenyataannya aku bukan bidadari.
Suatu saat kelak kami pasti akan hidup berbahagia bersama selamanya.
Entah dia yang akan menjelma menjadi manusia.
Entah dia akan membawaku ke khayangan.
Yang pasti aku tidak mau berbagi dia, sekalipun dengan bidadari.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar