
Kemoterapi merupakan
salah satu cara pengobatan yang digunakan untuk menghancurkan sel kanker yang
berbahaya bagi tubuh. Cara kerjanya adalah dengan menghentikan atau
memperlambat pertumbuhan sel kanker yang berkembang dan membelah diri dengan begitu
cepat.
Pelaksanaan kemoterapi tergantung
kepada jenis kanker dan sudah sampai di stadium berapa. Fungsinya pun beragam
tergantung kondisi dan kebutuhan pasien. Bisa hanya untuk meringankan gejala /
rasa sakit yang diakibatkan oleh tumor. Bisa untuk mengendalikan / mencegah
penyebaran, memperlambat pertumbuhan, juga bisa untuk menyembuhkan, yaitu
menghancurkan semua sel kanker dan mencegah berkembangnya sel kanker dalam
tubuh.
Hanya saja, selain
manfaat yang diperoleh, kemoterapi juga dapat mempengaruhi sel sehat yang
secara normal membelah diri dengan cepat, misalnya yang berada di sekitar
mulut, usus, serta rambut. Kerusakan pada sel sehat itu yang dapat
mengakibatkan efek samping. Makanya biasanya yang sedang menjalani proses
kemoterapi bibirnya pecah-pecah, kering, sakit pencernaan, diare, hilangnya
nafsu makan, mual, sesak nafas, mimisan, dan yang banyak terjadi rambut rontok.
Namun bagaimanapun, kemoterapi
terkadang dilakukan sebagai satu-satunya upaya penyembuhan kanker yang efektif.
Sulit untuk memprediksi
seberapa berat seseorang akan mengalami efek samping dari kemoterapi, sebab
tiap orang memiliki reaksi tubuh yang berbeda terhadap pengobatan tersebut.
Efek samping tersebut akan segera hilang setelah proses pengobatan selesai.
Dalam beberapa kasus,
efek samping kemoterapi bisa lebih serius dibandingkan yang lain. Misalnya
tingkat sel darah putih yang menurun dengan cepat sehingga dapat meningkatkan
risiko infeksi. Sedapat mungkin hindari diri Anda dari orang-orang yang sakit
atau terkena infeksi selama kemoterapi.
****

Seorang sahabat saya meninggal tahun 2008 dalam usia 26 tahun
karena kanker.
Saya ingat banget waktu dia ngejalanin proses kemoterapi ini,
sakitnya luar biasa, bahkan morphine pun ga sanggup untuk menahan sakitnya.
Waktu itu ga seorang pun yang diijinkan untuk masuk ke ruangan isolasi. Karena
takut membawa infeksi penyakit. Kondisi tubuhnya saat menjalani kemoterapi itu
sangat lemah, karena sel darah putihnya menurun drastis. Keluarga dan sahabat
hanya bisa melihat dari balik jendela sambil mendoakan agar dia bisa berjuang
menahan rasa sakitnya.
Setelah proses yang menyakitkan itu berlalu, suatu hari
sahabat saya ini boleh pulang. Syukurlah proses kemoterapi ini berjalan dengan
baik, walaupun beberapa minggu setelahnya Tuhan berkata lain, sahabatku harus
pulang ke surga meninggalkan dunia yang fana ini.
Sedih dan sangat disayangkan,
perempuan paling pintar, paling baik, paling rajin, paling bijaksana yang
pernah saya kenal harus pergi meninggalkan kami semua. Namun bagaimanapun saya
sangat beruntung pernah menjadi sahabatnya dan belajar bagaimana hidup itu
seharusnya.
Udah baca cerita kemarin tentang It’s time to heal. Kalo belom bisa baca disini
Untuk sembuh dari “kanker”, kita harus melakukan kemoterapi,
satu-satunya cara yang paling efektif untuk menghancurkan “sel kanker”.
Yup saya mengibaratkan sakit hati dan dendam itu seperti “sel
kanker”. Percaya atau tidak, semakin banyak kekecewaan, amarah, sakit hati,
benci dan dendam yang kita masukkan kedalam hati dan pikiran kita, semakin
besar peluang kanker yang sebenarnya berkembang didalam tubuh kita.
Makanlah makanan “jorok”, goreng-gorengan pinggir jalan,
makanan-makanan bersantan, kolesterol tinggi, minuman alcohol, rokok, mie
instant, minuman dan makanan kaleng, junk food, makanlah itu semua setiap hari,
dan lihat reaksi apa yang akan diproses oleh tubuhmu.
Sama halnya seperti diatas, sakit hatilah setiap hari,
ingatlah semua kekecewaan dan ketidak adilan yang kamu alami, bencilah orang
lain, marahlah, dendamlah, dan lihat reaksi apa yang akan diproses oleh
tubuhmu.
Jangan sampai nanti sudah makan sembarangan, lalu sakit, lalu
bertanya kepada Tuhan “kenapa aku sakit…” jangan coba-coba menyalahkan Tuhan
atas penyakitmu karena Tuhan tidak pernah merencanakan sakitmu.
Demikian juga, jangan sampai kamu simpan sakit hati, kamu
tambahkan sakit hati itu setiap hari, kemudian juga benci dan dendam, lalu pada
akhirnya kamu sakit, kemudian bertanya kepada Tuhan : “kenapa aku sakit…” dan
kemudian menyalahkan Tuhan atas sakit yang kamu derita, heiy! Itu semua karena
ulahmu sendiri.
Okay, kamu tau kamu sakit? Sebelum terlambat, segera lakukan
kemoterapi.
Anehnya, orang kebanyakan takut dengan efek samping dari
proses pengobatan dan lebih memilih menyimpan penyakitnya. Takut ini, takut itu,
takut, takut, takut dan takut. Silahkan pilih, hidup dalam rasa sakit dan
ketakutan atau berjudi dengan kehidupan.
Kenapa saya bilang berjudi?
Karena pilihannya hanya dua, kamu sembuh atau kamu mati saat
proses kemoterapi ini, dan tidak ada satupun yang dapat menjamin hal tersebut.
Mungkin ada orang yang memilih untuk terus hidup didalam
kesakitan sampai pada akhirnya kematian jugalah yang menghilangkan rasa
sakitnya. Tapi ada juga orang yang memilih “disiksa” oleh proses pengobatan
untuk mendapatkan kesembuhan. Bagaimana kalo proses tersebut malah menimbulkan
efek yang lebih fatal lagi bahkan kematian? It’s ok, tapi setidaknya kita sudah
pernah berjuang untuk suatu kesembuhan. Itulah yang saya maksud berjudi dengan
kehidupan.
So, kemoterapi seperti apa yang harus kita lakukan?
Pertama kita harus masuk ruang isolasi. Tempat yang steril,
bersih dari segala jenis infeksi dan penyakit. Menjauh dari keramaian
orang-orang yang mungkin dapat membawa penyakit kedalam tubuh kita. Menjauh
dari orang-orang yang dapat menyakiti kita, bahkan menjauh dari orang-orang
yang kita cintai. Karena bagaimanapun mereka bisa membuat kita “sakit”.
Tenang, berbaring, relax, nikmati setiap hembusan nafas,
rasakan…. hanya ada kita dan Tuhan.
Biarkan air kehidupan mengalir ke seluruh tubuhmu,
membersihkan, dan menyegarkan jiwamu.
Jangan pernah menyayangkan semua yang sudah terjadi, ingat
semua itu adalah penyakit yang hanya akan menghancurkan hidupmu.
Disaat yang sama saat kamu membuang masa lalu yang
menyakitkan, Buang juga semua keegoisanmu, buang semua ke-aku-an mu, buang
semua kepentinganmu.
Buang semua perasaan disakiti, tidak diperhatikan, tidak
dipedulikan, tidak adil, perasaan terbuang…
Biarkan semua itu pergi dari hatimu.
Sakit memang. Butuh energy besar untuk merelakan semua yang
terjadi. Mungkin selama proses ini kamu akan mengingat saat seseorang
membohongimu dan kamu harus merelakan rasa sakit hati karena dibohongi itu
pergi dari hatimu, satu per satu, semua sel penyakit itu dihancurkan, terus,
terus, dan terus sampai tidak ada lagi yang tersisa.
Jangan pernah menyisakan sedikitpun, karena sel itu mampu
untuk membelah diri dengan begitu cepat. Lebih cepat dari apa yang bisa kamu
bayangkan.
Maafkan semua orang yang sudah jahat kepadamu, orang yang
sudah berlaku tidak adil, orang yang sudah merendahkanmu, orang yang sudah
membohongimu, orang yang tidak menepati janjinya, orang yang membuatmu menunggu
namun tidak datang, orang yang sudah menyakiti perasaanmu apapun bentuknya.
Temukan satu per satu, relakan dan biarkan kuasa Tuhan menghancurkan semua
sakit dalam hatimu.
Proses ini memang tidak mudah dan menyakitkan. Jangan pula
berharap ini dapat dilakukan dalam satu kali “kemoterapi”, butuh 5 bahkan
mungkin 10 kali proses. Dan juga harus ada jeda dari proses pertama ke proses
kedua. Lihat respon dari tubuhmu, jangan terlalu memaksakan. Salah-salah kamu
tidak kuat dan malah berakibat fatal untuk tubuhmu. Nikmati prosesnya! Ingat
semua ini akan segera berlalu. Asalkan jangan lagi menengok ke belakang.
Ya memang, makanan bersantan, berkolesterol tinggi, berlemak,
semua itu memang enak, tapi apakah untuk itu kamu rela merasakan rasa sakit
seumur hidupmu. Kurang lebih begitulah analoginya…
Yang pasti tetaplah dalam ruangan isolasi dan benar-benar
batasi orang yang berjumpa denganmu sampai kamu benar-benar pulih dan siap
untuk bertemu orang. Khususnya orang-orang yang dapat bersentuhan langsung
dengan hatimu. Terkadang kamu juga harus melakukan puasa. Ini benar-benar puasa,
untuk mematikan semua kedagingan dan hawa nafsu dalam hatimu.
Hapus dan buang semua hal yang dapat mengingatkanmu pada rasa
sakit itu. Jangan disimpan jadi arsip didalam hati. Relakan semuanya berlalu
satu per satu. Ingatlah setelah proses ini berlalu, saatnya akan tiba dan kamu
akan sembuh.
Selamat berjuang teman-teman, hidup ini terlalu singkat untuk
kita jalani dengan rasa sakit.
Ijinkan Tuhan meng-“kemo” hatimu, dan setelah itu nikmati
kembali kehidupanmu yang lebih indah! (tanpa rasa sakit)
“You who are
young, make the most of your youth.
Relish your youthful vigor.
Follow the impulses of your heart.
If something looks good to you, pursue it.
But know also that not just anything goes;
You have to answer to God for every last bit of it.
Relish your youthful vigor.
Follow the impulses of your heart.
If something looks good to you, pursue it.
But know also that not just anything goes;
You have to answer to God for every last bit of it.
Live footloose and fancy-free
You won’t be young forever.
Youth lasts about as long as smoke.”
You won’t be young forever.
Youth lasts about as long as smoke.”
MSG
*** World Cancer Day is an international day marked on February 4 to raise awareness of cancer and to encourage its prevention, detection, and treatment.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar