Jumat, 13 Januari 2017

Jangan pura-pura bahagia.

Bahagianya hidup tidak dinilai dari postingan foto sesorang di sosial media. Berkaca dari kasusnya om bupati katingan, yang istrinya (yang juga adalah seorang pejabat dprd - kalo ga salah) suka ngepost foto-foto mesra dan (tampak) bahagia, ternyata si pak bupati lebih memilih untuk mesra dengan mbak Farida yang cuma pns.

Kalo urusan fisik sih saya ga berani komen, itu mah relatif tergantung selera. Hampir semua orang suka nasi padang, tapi kenyataannya saya kurang suka nasi padang. Hal itu berbicara soal selera, dan selera orang itu beda-beda.

Sebenernya yang mau saya bahas bukan soal si bupati nya. Tapi tentang sosmed yang banyak dipake untuk pencitraan. Kenyataan belom tentu seperti apa yang kelihatan. Ah tapi apa urusannya sih kita sama hidup orang. Sosmed itu bikin kita jadi manusia kepo. Gak heran akun-akun gosip macam lambe turah lagi ngehits banget akhir-akhir ini.

Semua orang hobi berlomba-lomba menampilkan kebahagiaannya. Tidak lupa dengan hashtag "jangan lupa bahagia". Lucu kalo dipikir-pikir. Orang kalo lagi bahagia ya ga akan lupa lah cara bahagia, tapi kalo lagi susah trus disuruh bahagia? Becanda lo?
Tapi ya begitulah, quotes aneh kaya gitu laris manis banget didunia maya.

Saya sendiri sudah tidak aktif menggunakan per-sosmed-an. Pada kenyataannya, hal-hal itu malah menghabiskan waktu kita sia-sia. Bayangkan berapa banyak waktu terbuang sia-sia hanya untuk melihat kehidupan orang lain. Masih mending kalo kenal, lah ini nongkrongin timeline artis ato selebgram yang ga jelas dan cuma menjual "hedonisme".

Orang-orang berlomba-lomba bahagia untuk di post di laman facebook atau instagramnya. Tiba-tiba acara reunian merebak dimana-mana. Ibu-ibu kurang kerjaan tiba-tiba menjelma jadi sosialita. Jalan selangkah cekrek, goyang dikit cekrek. Ada musibah dijalan raya aja bukannya ditolong malah cekrek-cekrek. Ampunnnn.... Orang-orang rela menghabiskan uang banyak makan di café-café hits kekinian supaya dapet foto keren buat dipamerin di sosmed ato malah lebih gila lagi ada juga orang yang sibuk pamer barang-barang mewah di Instagram padahal bukan barang miliknya sendiri. Kacau bener dunia...

Btw saya juga pernah sih mengalami fase alay-alay gitu. Malu juga kalo diinget-inget. Hobby banget yang namanya selfie trus ganti-ganti profile BBM. Buat apa ya dipikir-pikir? Biar apa ya. Hahaha.... Ga jelas buat apa, ya alay aja. Ikut2an orang pada eksis. Tapi setelah semakin dewasa sekarang (hahayyy) jadinya malu kalo gitu-gituan. Maklumlah udah tua renta sekarang. Alangkah lebih baik banyak menginspirasi orang melalui hal-hal baik daripada sekedar pamer foto selfie yang tanpa tujuan kecuali lagi di endorse jadi model iklan pemutih wajah atau pembesar payudara. Hahaha.... Ups atau jangan-jangan melalui foto selfie itu bisa menginspirasi orang lain??? Hanya Tuhan yang tau. Mungkin saya yang harus lebih positif thinking dan ga mengganggu kesenengan orang lain. Ikut bahagia ajaaaaa...... ikut seneng. seneng liat orang lain seneng. Toh ga ngeganggu ini.
Yang pasti. Kalo kata quote kekinian "Jangan lupa bahagia!" Kalo quote versi saya : "Jangan pura-pura bahagia." Bahagia itu harus beneran bukan cuma untuk dipamerin di sosmed...!!! Bahagia yang sejati itu bukan bergantung pada apa yang kita miliki, melainkan dari hati yang bersyukur atas apa yang Tuhan beri.

Have a nice day everyone!
Jangan pura-pura bahagia yaaaa.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar