Selasa, 05 September 2017

Fiction : Selamat jalan cinta terakhirku

Image result for goodbye love



Hari itu kita bertemu dalam ruang dan waktu.
Tanpa cinta dan cerita, hanya sebuah pertemuan yang memperkenalkan tentang siapa kita.
Waktu bergulir didalam ruang dan membawakan cinta kedalam relung hati kita.
Kisah kitapun dimulai, sejak hari pertama kita bertemu.

Belum pernah aku merasakan seperti ini.
Detak jantung berdegup kencang setiap kali ada didekatmu.
Mungkin rasa ini yang dicari orang, indah rasanya jatuh cinta.
Selalu ingin ada didekatmu, selalu ingin mendengar suaramu.
Ah terlalu panjang tulisan ini untuk menceritakan tentang kamu dan indahnya perasaanku saat itu.
Makhluk dengan hati terindah yang pernah kukenal.

Apa jadinya ya kalau kita tidak pernah bertemu?
Aku tidak akan menjadi seperti sekarang pastinya.
Kamu yang mengajarkanku segalanya.
Tentang manis dan pahit.
Tentang menang dan kalah.
Bahkan tentang hidup dan mati.
Kamu yang mengajarkanku segalanya.

Dulu aku pernah berjanji pada semesta untuk menghabiskan sisa hidupku denganmu.
Dulu aku pernah berjanji pada semesta untuk mencintaimu selamanya.
Entahlah, apakah semesta ini sempat mencatatnya.
Sebuah sumpah yang terucap atas nama cinta.
Oleh manusia yang sedang dimabuk asmara.

Musim kian berganti, demikian juga hati.
Dongeng Cinderella yang dulu terdengar sempurna kini hanya menjadi sebuah cerita bohong.
Kisah kita sudah tidak menarik lagi.
Janji hanyalah janji, bak sebuah kalimat tak bernyawa.
Gelembung yang menekan dada dan membuat bahagia itu sudah hilang.
Sesak bahagia sudah berganti sesak duka.
Dan itupun sudah berganti lagi menjadi kosong.
Kosong karena sudah tidak ada apa-apa lagi disana.

Satu per satu kenangan tentangmu tersimpan rapi didalam memori.
Masih ada disini, tidak mungkin bisa hilang.
Hanya saja aku belajar darimu tentang cara agar tidak terus menerus mengingatnya.
Dengan cara menumpuknya dengan memori-memori baru.
Ya, aku mencoba menambahkan hal-hal baru didalam memoriku.
Memori baru tanpa kamu.
Memasukkan hal-hal baru kedalam pikiranku sehingga kamu tersimpan dimemori yang paling bawah.
Semakin bawah sampai aku tidak lagi sadar kamu masih ada disana.

Tidak mudah memang,
Kenangan tentangmu terlalu kuat.
Banyak hal yang membuatku selalu teringat tentangmu.
Tanpa aku sadar, kamu ada dalam semua anganku.
Kamu adalah khayalan yang selalu kusemogakan.
Aku ingin bersamamu sampai nafas terakhirku.
Mendampingimu dalam segala keadaan.
Saling menggenggam sampai rambut kita memutih.

Ah tidak, itu dulu. Tidak lagi sekarang.
Hanya Tuhan sang pembolak-balik hati.
Keinginan itu hanya sampai disini saja.
Banyak hal yang terjadi yang tak mampu aku ceritakan.
Saat ketulusanku ternyata hanya dibayar sebuah pengkhianatan.
Ketika cintaku ternyata hanya dibalas kepura-puraan.
Aku, tidak diinginkan sebagaimana diriku.
Aku, tidak disayangi sebagaimana yang aku pikirkan.

Berat kaki ini melangkah untuk pergi.
Tapi kulihat kamu sudah jauh meninggalkanku.
Lantas untuk apa aku menunggumu disini.
Iya, aku pun memutuskan untuk pergi.
Pergi dalam luka dan duka.
Kalau kamu bisa, kenapa aku harus memaksa.
Waktu jugalah yang akan menyembuhkannya.

Belum lama,
Tiba-tiba kamu datang dan memunculkan semua memori itu.
Aku bisa apa selain menahan sesak karena merindukanmu?
Rindu yang berusaha aku hempaskan.
Menahan diri untuk tidak berhenti dan terus berjalan.
Sesekali aku menoleh, berusaha menatapmu.
Tapi hati ini berkata untuk terus melangkah dan menatap kedepan.
Roda kehidupanku masih berputar.
Dan aku tidak akan mengijinkan siapapun untuk menghentikannya, lagi.
Siapapun....
Sekalipun itu kamu.

Selamat jalan kisah terbaikku.
Semoga kamu bahagia dengan pilihan hidupmu.

Selamat jalan cinta terakhirku
Cinta ini sudah kuhabiskan semua untuk kamu, tidak tersisa sedikitpun untuk siapapun.

Semoga kamu bisa mengingatnya selamanya, walau itu hanya akan tersimpan didalam hatimu.

 :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar