Minggu, 22 Oktober 2017

Membasmi Virus Jahat.



Orang jahat itu kaya kuman dan virus, ada dimana-mana. Kita ga bisa menghindari, tapi setidaknya kita bisa menjaga diri kita supaya ga kena "virus" nya. Kenapa saya istilahkan virus? karena bila tertular selain menyakiti diri kita sendiri, bisa jadi setelahnya kita malah menularkan ke orang lain.

Contohnya gini : Ada orang yang sirik dan bikin fitnah tentang kita (ini virusnya), kalo kita ngga melindungi diri kita dengan baik maka disitulah awal mula si virus bekerja. Kita akan terinfesi virus, lalu merasa sakit hati, tersinggung, kesal, kehilangan damai, uring-uringan dan setelahnya orang-orang yang ada disekitar kita yang akan kena dampaknya. Kita jadi marah-marah, keluar kata-kata umpatan, kesal, dan sebagainya. Pada akhirnya kita terjebak dalam lingkaran setan yang akan terus mengungkung kita dalam konflik. 

Orang yang suka konflik adalah orang yang kurang kerjaan. Bagaimanapun konflik itu akan menyita banyak waktu dan energy melalui emosi kita. Bagaimana bisa produktif saat hidup kita dikuasai emosi. Kesal memang, tapi kalau tau itu virus yang membahayakan, mending bersin-in aja.

Menghindari orang jahat itu sama halnya seperti kita menghindari virus penyakit :

1. Jangan dekat-dekat dengan sumber virus.
Bukannya ngga mau bergaul, tapi better ngga usah deket-deket kalo ga ada perlunya.

2. Kalo terpaksa harus dekat
Usahakan mendekat dengan menggunakan masker. Maksudnya gini, masker itu kan tujuannya untuk filter udara yang kita hirup. Jadi kalo kita deket-deket orang bervirus, gunakan masker alias filter dipikiran kita. Jangan semua tindakan dan omongannya ditelen mentah-mentah. Filter sebanyak mungkin, dan hanya ambil yang baik dan kita perlukan saja.

3. Kalo virusnya keburu kehirup? Bersin!
Tubuh kita punya signal kalo ada virus mau masuk. Otomatis kita bersin supaya virusnya keluar lagi. Nah kalo ada kerasa virus jahat mulai masuk ke hati dan pikiran kita, buru-buru bersin-in buang hal-hal negative dari pikiran kita.

4. Kalo perlu minum vitamin.
Vitamin untuk hati dan pikiran kita tentulah nilai-nilai agama yang baik dan hal-hal positif yang dapat memotivasi kita. Perbanyak berdoa dan membaca kitab suci, boleh juga ditambah membaca buku-buku yang positif.

5. Sering-sering cuci tangan.
Tangan adalah sarana paling mudah untuk menularkan virus. Sering cuci tangan artinya kita sering cek hati dan pikiran kita dan memastikannya bersih. Tidak menyimpan kesal, amarah, iri, dengki, sakit hati apalagi dendam.

Mereka yang punya penyakit hati dan terus-terusan menyakiti kita, hanyalah orang sirik yang ingin menjadi diri kita tapi ngga pernah bisa menjadi diri kita. Orang-orang ini ga bisa dihindari, tapi kita bisa merespon dengan benar. Harap maklum saja sama orang-orang seperti itu. Mungkin mereka merasa hidupnya tidak seindah hidup kita. Nah jangan sampai kita menjadi sama seperti mereka dengan cara tidak bersyukur. Tidak bersyukur adalah celah yang besar yang membuat kita membandingkan hidup kita dengan orang lain.
Seperti yang saya bilang diawal, orang jahat ada dimana-mana ngga akan bisa kita hindari, tapi setidaknya kita bisa memilih apa yang akan kita pikirkan, apa yang akan kita ucapkan dan apa yang akan kita lakukan untuk merespon orang-orang jahat itu.

Menghindari konflik itu jauh lebih baik daripada memenangkan konflik. Kita menang saat berdebat dengan pasangan kita, tapi rasa cinta itu hilang. Kita menang saat berdebat dengan orang tua kita, tapi kita sudah melukai hati orangtua kita, kita menang saat berdebat dengan bawahan kita, tapi kita kehilangan respect, kita menang saat berdebat dengan atasan kita, tapi bisa jadi kita kehilangan pekerjaan, kita menang berdebat dengan rekan kita, tapi kita kehilangan persahabatan. Terlalu mahal harga untuk sebuah konflik. Selama masih bisa diselesaikan dengan baik (dan pasti bisa diselesaikan dengan baik), selesaikan dengan baik!

Menghindari konflik bukan berarti selalu mengalah, tapi berusahalah untuk berpikir benar atas segala sesuatu, jangan berpegang pada pikiran negative kita sendiri. Berusahalah untuk berucap dengan benar, tidak memperuncing dengan kalimat-kalimat yang provoking, dan bertindaklah benar. Bukan membalas kejahatan atau bahkan mereka-reka yang jahat terhadap orang sekalipun dia jahat. Tapi lakukan apa yang benar, yang seharusnya. Kita baik bukan karena orang tersebut berhak menerima kebaikan kita, melainkan untuk menunjukkan identitas diri kita yang sebenarnya.

Jangan biarkan orang lain memegang kendali atas kebahagiaanmu. Raih remotenya, kendali ada ditanganmu!

Have a nice day!


#nulisngasalntardibenerinkalosempet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar