Senin, 10 Juni 2019

Hampir lupa pernah lucu

Berhubung libur seminggu dan ga kemana-mana, jadilah dirumah kerjaannya beres-beres. Mulai dari beresin rumah, beresin gudang sampe beresin perasaan yang belum usai. #loh
Karena ada banyak waktu, nyempetin waktu buka blog yang udah lama ga ditengok dan ngebacain tulisan-tulisan random yang belom sempet (aka belom layak) untuk di post. Malah ngakak-ngakak sendiri. Omg kok lucu sih. Hahaha. setaun terakhir hidup terlalu serius sampe lupa pernah lucu.

Aslinya terlalu serius.
Padahal kalo diinget-inget, dulu selalu lucu dan selalu seru. Mungkin karena terlalu banyak ke -BM-an yang bikin hidup jadi lebih serius.

Makin tambah umur, makin banyak kekuatiran. Padahal buat apa kuatir ya kan Tuhan udah sediain segala sesuatunya untuk kita. Selama kita mau berusaha dan diiringi dengan doa, saya kok yakin ya Tuhan ga akan biarkan kita kekurangan.

Seandainya kita mau luangin waktu sedikit aja untuk menghitung kebaikan-kebaikan Tuhan dalam hidup kita, seharusnya kita akan lebih banyak bersyukur dan tidak punya alasan untuk mengeluh.

Seorang sahabat seringkali menegur saya, kamu punya sejuta dan kehilangan seratus ribu, lalu kamu menghabiskan waktu untuk menangisi yang seratus ribu, bukannya bersyukur untuk sembilan ratus ribu yang kamu punya. Nah kan! Sedih memang kehilangan seratus ribu tapi kan masih ada yang sembilan ratus ribu lagi yang masih harus disyukuri, bahkan saat mungkin yang hilang sembilan ratus ribu pun, seharusnya kita masih bisa bersyukur untuk yang seratus ribu. Tapi ya namanya orang, susah buat dikasih tau.

Ada yang salah kalo hidup kita ga bahagia, dan bahagia itu bukan selalu diukur dari materi yang kita punya. Insta story maupun feeds intagram bukanlah tolak ukur kebahagiaan seseorang. Bahagia itu dari hati bukan dari sosial media. #hiyahiyahiya

Entah kenapa juga jadi maenan Instagram lagi setelah sekian lama. Awalnya hanya untuk posting-posting kerjaan untuk promote kegiatan-kegiatan yang sedang dikerjain sekarang. Tapi secara ga sadar tenggelam juga dalam lautan luka dalam (apaan siiii???) tenggelam dalam lautan sosial media, ngabisin waktu berjam-jam untuk nonton insta story, bacain meme2 lucu, baca berita online entah bener entah hoax, kepoin orang, liatin etalase onlineshop dan banyak hal ga berguna lainnya yang ngehabisin waktu dan perasaan (uhuk).

Di bulan syawal ini, saya mau kembali fitri walaupun kemarin puasanya hanya sebatas niat. Saya mau mulai menulis lagi dan mengurangi aktivitas menggunakan sosial media. Saya mau banyak-banyak mensyukuri sembilan ratus ribu yang saya punya. Memikirkan hal baik apa yang bisa saya lakukan dengan apa yang ada.

Kehidupan mungkin tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, tapi harapan masih ada untuk orang-orang yang masih mau percaya dan berusaha.

Badai tidak akan datang selamanya. Kalo hidup dalam badai terlalu lama, coba cek siapa tau ada yang salah. Mungkin kita berada di tempat yang salah. Ada saatnya kita belajar melepaskan dan pergi ke tempat yang lebih "aman", siapa tau itu bukan tempat kita, itu tempatnya badai. Jangan suka memaksa kehendak sendiri. Tuhan tau yang terbaik.  

Hari yang baru, hati yang baru, harapan baru.
Semoga teman-teman semua juga merasakan hal yang sama.

Selamat Hari Raya Idul Fitri buat teman-teman yang merayakan.
Selamat beraktivitas kembali.
Semoga besok-besok saya lucu lagi.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar