Luapan Kekesalan
Kali ini kamu
keterlaluan. Ini bukan kali pertama kamu nyakitin aku. Berkali-kali
sampai aku udah menganggap sakit itu jadi biasa. Tapi untuk yang kali
ini, kamu bener-bener menyiksaku, kamu membuat aku lemah tak berdaya,
kamu merenggut kebahagiaanku. Aku bahkan tidak bisa menikmati nafas
yang mengalir diparu-paruku. Seolah tidak cukup oksigen untuk
tubuhku, jantungku terus berdebar-debar, nafasku naik turun tak
beraturan, kepalaku sakit, seluruh tubuhku sakit. Kamu membuat aku
ketakutan setengah mati, karena rasanya memang seperti hampir mati.
Mata hanya ingin terpejam, membuka mata saja rasanya lelah. Duduk
salah, berdiri apalagi. Hanya ingin diam, memejamkan mata dan tidur
melupakan semua rasa sakit ini.
Kali ini aku tidak bisa
berbuat apa-apa, semua upaya sudah aku lakukan untuk membuatmu pergi
dari hidupku. Aku bahkan tidak tahu bagaimana caranya kamu bisa hadir
dihidupku, padahal selama ini aku selalu menutup diri darimu. Kamu
terlalu tega atas semua yang kamu lakukan terhadapku. Padahal apa
salahku? Apa hanya karena aku ingin menikmati waktu untuk diriku
sendiri tengah malam itu, dengan menonton film yang aku suka, lantas
kamu berhak menyakiti aku? Hanya karena aku sedang sibuk dengan semua
urusanku, lantas kamu merasa berhak untuk menyusup kedalam diriku?
Hanya karena aku sedikit mengabaikan diriku, lantas kau merasa dengan
caramu ini aku jadi lebih peduli terhadap diriku? Biar kamu tahu,
kamu melakukan kesalahan yang fatal. Kamu membuat aku semakin
membencimu.
Angin, aku benci kamu.
Kamu tidak sadar atas apa yang kamu lakukan. Ini terlalu kejam. Kamu
merusak hariku. Kamu bahkan melumpuhkan semua kekuatanku. Sekalipun
kehadiranmu terkadang membawa kesejukan kedalam batinku, namun mulai
saat ini, pergi dari hidupku, aku tidak mau mengenalmu lagi.
Sekalipun aku suka caramu membelai rambutku dan sepoian-mu yang
mampu membuatku tertidur, aku sudah tidak perduli lagi. Aku ingin
menikmati lagi setiap waktu yang kupunya. Aku ingin berkarya lagi,
aku ingin bahagia lagi tanpa rasa sakit akibat perbuatanmu. Pergilah
yang jauh, dan jangan pernah kembali. Kalaupun aku merindukanmu,
biarkan aku hanya menikmati kehadiranmu sekelibat saja, bukan supaya
kamu bisa tinggal seenaknya didalam tubuhku.
*Good bye angin, gw benci
masuk angin, apalagi sampe bikin gw diarrhea ga berenti-berenti sampe
lemes banget, dan lemesnya masih sampe sekarang, dan bikin gw sakit
badan, sakit kepala, muntah-muntah. Maag kumat dan bikin gw ngerasa
ngga bisa ngapa-ngapain. Bahkan sebagai orang pintar yang minum tolak anginpun, tetep aja masuk angin. hiks... anyway...thanks ya udah bikin pipiku jadi agak tirus dan perutku jadi lumayan flat lagi... :)*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar