Kamis, 08 Agustus 2013

Me : 080813 Happy 5th Anniversary, hubby !







Malam ini, hati saya gelisah. Jantung rasanya berdegup kencang tak beraturan, persis seperti apa yang pernah saya rasakan lima tahun yang lalu. Tiba-tiba saja saya teringat setiap menit yang terjadi dihari itu. Hari yang mengubahkan kehidupan saya. Sejak hari itu, ada seorang pria yang selalu menemani saya tidur di sebelah saya. Sejak hari itu, semua keputusan penting dalam hidup kami harus diputuskan bersama-sama, dengan seorang pria yang pada hari itu mengikatkan janji suci dihadapan Tuhan bersama saya. 

Sudah lima tahun berlalu, tapi rasanya masih sama. Saya masih ingat tepat pukul 00.00 tanggal 8-8-2008, saya menangis berdoa kepada Tuhan, memastikan supaya Tuhan menolong saya agar tidak mengambil keputusan yang salah. Begitu banyak doa yang dipanjatkan, sebanyak air mata yang terurai malam itu. Sambil memohon mujizat dan kemurahan Tuhan untuk kesembuhan mama mertuaku.

Bersyukur, hari itu kami diberikan kekuatan. Setelah beberapa hari kurang tidur dan badan lelah karena harus bolak-balik rumah sakit, sepertinya mampu berdiri tegak saat mengucapkan janji nikah saja sudah merupakan anugerah untukku. Aku sedih setiap mengingat kejadian itu. Kurang dari dua minggu sebelum pernikahan kami, tiba-tiba saja mami (mama mertuaku) sakit. Bukan sakit biasa, sampai sekarang saya masih bingung menjelaskannya, mungkin semacam penyumbatan pembuluh darah. Penyumbatan ini sudah terjadi cukup lama, bahkan sampai membuat otak mami bergeser. Tidak lama setelah masuk rumah sakit, mami comma. dan sejak itu saya sama sekali tidak bisa memikirkan pernikahan saya lagi.

Buat saya pernikahan itu sangat penting. Sejak remaja, saya sudah suka berhayal tentang pernikahan impian saya. Saya bahkan sudah merancang gaun pengantin saya sejak sma. Saya ingat waktu itu, disebuah ruangan kecil di bawah tangga, saya dengan beberapa teman iseng-iseng merancang gaun pengantin yang akan kami pakai kelak. Walaupun rancangan gaun pengantin itu mengalami perubahan dari waktu ke waktu, sampai akhirnya menuju suatu design yang sempurna (menurut saya).

Hampir semua vendor kami pilih sendiri. saya ingat sekali masa-masa berkeliling cari vendor, mulai dari hitung budget, cari catering (dan nyoba), cari gedung, cari dekor, cari photographer, cari bridal, bolak-balik pameran, beli majalah wedding, ngisi wedding planner, dealing dengan vendor, hitung budget lagi, over budget, dan bingung. Hahahaha. Seru banget sih kalo diinget sekarang. Bener-bener perjuangan.

Kebayang kan ekspektasi saya untuk sebuah pernikahan? Buat saya ini adalah moment yang sangat special. Sebuah hari yang saya tentukan sendiri. Hari kelahiran dan hari kematian tidak dapat kita tentukan bukan? dan untuk hari yang sangat special ini, saya tiba-tiba tidak bisa memikirkannya lagi. Saya bingung, saya takut, dan saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Satu hal yang saya berusaha tetap percaya : Tuhan itu baik dan Tuhan sedang mengerjakan sesuatu yang sangat baik buat saya. Pikiran saya sulit untuk menerimanya tapi saya memastikan hati saya meyakininya dan itulah yang membuat saya tetap tenang dan kuat.

Saya tahu Tuhan tidak meninggalkan saya, ini hanya sebuah cara Tuhan untuk menyatakan kemurahan dan kesetiaanNya. Entah bagaimana caranya Tuhan mengatur, kami mendapatkan vendor-vendor terbaik yang sesuai dengan harapan kami. Sesuai dengan apa yang saya inginkan. Gaun pengantin TERINDAH yang pernah saya lihat dan akhirnya saya pakai, adalah sebuah gaun dengan model mermaid classic yang karena ukurannya kecil hanya satu pengantin yang pernah memakainya dengan harga yang jauh dibawah budget, selain itu dulu belom terlalu happening model kaya gitu, orang-orang kebanyakan memilih gown dengan model princess, yang buat makenya kita harus pake petticoat yang kaya kurungan ayam. Saya juga pakai Kebaya yang bagus banget (untuk pesta adat), rancangan Ferry Sunarto, satu-satunya kebaya yang saya suka banget sejauh ini. Suit untuk mempelai pria juga bagus, kata saya sih ngga kalah sama bikinan Wong Hang, hahahaha, kami PUAS! Saya seneng banget bisa di make-up di Berti, hasilnya luar biasa banget, saya PUAS! Saya seneng banget dapet catering dengan harga yang sesuai budget, tapi makanannya enak (setidaknya begitu kata tamu-tamu yang datang)  mereka PUAS!.  Saya seneng banget di foto sama Pepen and friends dari Glam photoloft, plus bonus video dari 4pijar (dealingnya cuman 3 minggu sebelum hari H) dapet harga murah banget dan hasilnya bagus, kami PUAS! Hanya dua hari sebelum hari H, Tuhan kirim malaikat untuk kasih mobil pengantin, dan seminggu sebelum hari H, saya dikasih tahu bahwa kereta kuda dengan empat roda yang saya pengen, siap dipakai buat di hari pesta adat, ada 3 pula. Hahaha... Semuanya Tuhan kasih special, sesuai dengan apa yang saya inginkan. Saya bersyukur sekali untuk hari pernikahan saya. Hanya satu yang masih belum saya mengerti, kenapa Tuhan ijinkan mami sakit saat itu?

Karena kemurahan Tuhan, dukungan dari seluruh keluarga dan sahabat-sahabat setiap acara bisa berjalan dengan lancar. Saya suka sekali dengan prosesi Holy Matrimony kami. Acaranya berlangsung hikmat dan kami merasakan sekali hadirat Tuhan di tempat pemberkatan kami. Saya inget banget Ko Yan waktu itu bilang “Fei & Toy, kalian dapet nilai A di pemberkatan, Selamat ya...” Mungkin nilai untuk suasananya kali ya, emang indah banget, menyenangkan....

Oh most high, I give glory to Thee
Oh most high, I adore Thee
Completely, all the time
I will praise Thee, Oh Lord
With my whole heart, Oh Lord
I will sing praises to Your name in all the earth
I will exalt thee

I will sing praises to Your name
Oh Thou Most High, Oh Thou Most High
I will sing praises to Your name
Oh Thou Most High, Oh Thou Most High
My soul bless Thee, Oh Lord
And I trust Thee, Oh Lord
How excellent You are, Your righteousness endures
Oh God forever more

Thou most High – Cece Winans

Ini lagu masuk waktu prosesi matrimony. Saya suka banget lagu ini. Sampai sekarang kalo denger lagu ini pasti ngerasa haru dan bahagia.

Tuhan, kami bersyukur banget buat penyertaan Tuhan selama lima tahun ini. Banyak hal yang terjadi, tapi kami dimampukan untuk melewati semuanya. Jadi inget tema Wedding Reception-nya kita “We celebrate His Love” di-invitation (yang super narsis & banyak tulisannya), kita tulis : “...it’s only His love and grace that makes us stand still and strong amidst the storm” dan itu bener-bener nyata terjadi dalam lima tahun ini. Semuanya hanya karena kasih dan anugerah Tuhan kalo kita bisa melewati badai-badai dalam kehidupan.

***

Malam ini, setelah bercerita hati saya tenang. Saya tidak gelisah lagi. Sama seperti 5 tahun yang lalu, setelah saya berdoa, bercerita sama Tuhan hati saya tenang, saya tidak takut lagi.
Sempat terbersit rasa kecewa, melihat status temen yang mendapat special treatment dari suaminya di hari anniversary mereka. Tapi kalo dipikir-pikir, setiap hari saya selalu diperlakukan istimewa sama suami saya. Mau lebih istimewa gimana lagi? Saya beruntung dapet suami yang begitu perhatian, begitu pengertian, begitu sabar, kurang gimana lagi? Kalo masalah berkat mah Tuhan yang atur, yang pasti saya tahu dia selalu berusaha memberikan yang terbaik buat saya dan Belle. Mau apa lagi? Saya beruntung punya suami yang bijaksana. Seseorang yang bisa membuat saya melihat dengan perspektif yang benar, dia mengarahkan saya supaya saya tidak salah melangkah, dan dia mendukung saya untuk setiap hal baik yang sedang ataupun akan saya lakukan, kurang apa lagi?

5 tahun yang lalu, buat sebagian orang wedding day saya bukan hari yang sempurna, tapi buat saya itu adalah HARI YANG SEMPURNA. Saya benar-benar mengalami sendiri mujizat dan kebaikan Tuhan, Dia bahkan mencukupkan SEMUANYA. 

Hari ini, buat sebagian orang, hari anniversary yang saya lewatkan tanpa acara apa-apa selain berdoa dan berkumpul dengan keluarga (bukan untuk merayakan loh, mereka bahkan kayanya ngga inget) pastinya bukan hari perayaan yang sempurna. Tapi saya benar-benar merasakan memiliki seorang suami yang SEMPURNA  dan dia mengasihi saya dengan SEMPURNA.

Tahun ini tidak ada perayaan seperti tahun-tahun yang lalu, tidak ada kiriman bunga ke kantor, tidak ada certificate of love yang saya terima setiap tahun, tidak ada candle light dinner. Tapi melihat dia yang sabar membantu saya mengurus Belle, mijetin badan saya yang sakit karena abis nyuci baju-baju bekas liburan kemaren, menyingkirkan ego dan rasa capenya dan memilih untuk bergabung dengan acara keluarga dan dengan rela selalu bersedia membantu apapun yang bisa dia lakukan, rasanya sudah cukup.

Happy Anniversary, dear.


Many, O Lord my God, are thy wonderful works which thou has done, and thy thoughts which are to us-ward: they cannot be reckoned up in order unto thee: if I would declare and speak of them, they are more than can be numbered.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar