Sudah lima tahun berlalu, tapi rasanya masih sama. Saya masih ingat tepat
pukul 00.00 tanggal 8-8-2008, saya menangis berdoa kepada Tuhan, memastikan
supaya Tuhan menolong saya agar tidak mengambil keputusan yang salah. Begitu
banyak doa yang dipanjatkan, sebanyak air mata yang terurai malam itu. Sambil
memohon mujizat dan kemurahan Tuhan untuk kesembuhan mama mertuaku.
Bersyukur, hari itu kami diberikan kekuatan. Setelah beberapa hari kurang
tidur dan badan lelah karena harus bolak-balik rumah sakit, sepertinya mampu
berdiri tegak saat mengucapkan janji nikah saja sudah merupakan anugerah
untukku. Aku sedih setiap mengingat kejadian itu. Kurang dari dua minggu
sebelum pernikahan kami, tiba-tiba saja mami (mama mertuaku) sakit. Bukan sakit
biasa, sampai sekarang saya masih bingung menjelaskannya, mungkin semacam
penyumbatan pembuluh darah. Penyumbatan ini sudah terjadi cukup lama, bahkan
sampai membuat otak mami bergeser. Tidak lama setelah masuk rumah sakit, mami
comma. dan sejak itu saya sama sekali tidak bisa memikirkan pernikahan saya
lagi.
Buat saya pernikahan itu sangat penting. Sejak remaja, saya sudah suka berhayal
tentang pernikahan impian saya. Saya bahkan sudah merancang gaun pengantin saya
sejak sma. Saya ingat waktu itu, disebuah ruangan kecil di bawah tangga, saya
dengan beberapa teman iseng-iseng merancang gaun pengantin yang akan kami pakai
kelak. Walaupun rancangan gaun pengantin itu mengalami perubahan dari waktu ke
waktu, sampai akhirnya menuju suatu design yang sempurna (menurut saya).
Hampir semua vendor kami pilih sendiri. saya ingat sekali masa-masa
berkeliling cari vendor, mulai dari hitung budget, cari catering (dan nyoba),
cari gedung, cari dekor, cari photographer, cari bridal, bolak-balik pameran,
beli majalah wedding, ngisi wedding planner, dealing dengan vendor, hitung
budget lagi, over budget, dan bingung. Hahahaha. Seru banget sih kalo diinget
sekarang. Bener-bener perjuangan.
Kebayang kan ekspektasi saya untuk sebuah pernikahan? Buat saya ini adalah
moment yang sangat special. Sebuah hari yang saya tentukan sendiri. Hari
kelahiran dan hari kematian tidak dapat kita tentukan bukan? dan untuk hari
yang sangat special ini, saya tiba-tiba tidak bisa memikirkannya lagi. Saya
bingung, saya takut, dan saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Satu hal
yang saya berusaha tetap percaya : Tuhan itu baik dan Tuhan sedang mengerjakan
sesuatu yang sangat baik buat saya. Pikiran saya sulit untuk menerimanya tapi
saya memastikan hati saya meyakininya dan itulah yang membuat saya tetap tenang
dan kuat.
Saya tahu Tuhan tidak meninggalkan saya, ini hanya sebuah cara Tuhan untuk
menyatakan kemurahan dan kesetiaanNya. Entah bagaimana caranya Tuhan mengatur,
kami mendapatkan vendor-vendor terbaik yang sesuai dengan harapan kami. Sesuai
dengan apa yang saya inginkan. Gaun pengantin TERINDAH yang pernah saya lihat
dan akhirnya saya pakai, adalah sebuah gaun dengan model mermaid classic yang
karena ukurannya kecil hanya satu pengantin yang pernah memakainya dengan harga
yang jauh dibawah budget, selain itu dulu belom terlalu happening model kaya
gitu, orang-orang kebanyakan memilih gown dengan model princess, yang buat
makenya kita harus pake petticoat yang kaya kurungan ayam. Saya juga pakai
Kebaya yang bagus banget (untuk pesta adat), rancangan Ferry Sunarto,
satu-satunya kebaya yang saya suka banget sejauh ini. Suit untuk mempelai pria
juga bagus, kata saya sih ngga kalah sama bikinan Wong Hang, hahahaha, kami
PUAS! Saya seneng banget bisa di make-up di Berti, hasilnya luar biasa banget,
saya PUAS! Saya seneng banget dapet catering dengan harga yang sesuai budget,
tapi makanannya enak (setidaknya begitu kata tamu-tamu yang datang)
mereka PUAS!. Saya seneng banget di foto sama Pepen and friends
dari Glam photoloft, plus bonus video dari 4pijar (dealingnya cuman 3 minggu
sebelum hari H) dapet harga murah banget dan hasilnya bagus, kami PUAS! Hanya
dua hari sebelum hari H, Tuhan kirim malaikat untuk kasih mobil pengantin, dan
seminggu sebelum hari H, saya dikasih tahu bahwa kereta kuda dengan empat roda
yang saya pengen, siap dipakai buat di hari pesta adat, ada 3 pula. Hahaha...
Semuanya Tuhan kasih special, sesuai dengan apa yang saya inginkan. Saya
bersyukur sekali untuk hari pernikahan saya. Hanya satu yang masih belum saya
mengerti, kenapa Tuhan ijinkan mami sakit saat itu?
Karena kemurahan Tuhan, dukungan dari seluruh keluarga dan sahabat-sahabat
setiap acara bisa berjalan dengan lancar. Saya suka sekali dengan prosesi Holy
Matrimony kami. Acaranya berlangsung hikmat dan kami merasakan sekali hadirat
Tuhan di tempat pemberkatan kami. Saya inget banget Ko Yan waktu itu
bilang “Fei & Toy, kalian dapet nilai A di pemberkatan, Selamat ya...”
Mungkin nilai untuk suasananya kali ya, emang indah banget, menyenangkan....
Oh most high, I give glory to Thee
Oh most high, I adore Thee
Completely, all the time
Oh most high, I adore Thee
Completely, all the time
I will praise Thee, Oh Lord
With my whole heart, Oh Lord
I will sing praises to Your name in all the earth
I will exalt thee
With my whole heart, Oh Lord
I will sing praises to Your name in all the earth
I will exalt thee
I will sing praises to Your name
Oh Thou Most High, Oh Thou Most High
I will sing praises to Your name
Oh Thou Most High, Oh Thou Most High
My soul bless Thee, Oh Lord
And I trust Thee, Oh Lord
How excellent You are, Your righteousness endures
Oh God forever more
And I trust Thee, Oh Lord
How excellent You are, Your righteousness endures
Oh God forever more
Thou most High – Cece Winans
Ini lagu masuk waktu prosesi matrimony. Saya suka banget lagu ini. Sampai sekarang
kalo denger lagu ini pasti ngerasa haru dan bahagia.
Tuhan, kami bersyukur banget buat penyertaan Tuhan selama lima tahun ini.
Banyak hal yang terjadi, tapi kami dimampukan untuk melewati semuanya. Jadi
inget tema Wedding Reception-nya kita “We celebrate His Love” di-invitation
(yang super narsis & banyak tulisannya), kita tulis : “...it’s only His love and grace that makes us stand still and strong
amidst the storm” dan itu
bener-bener nyata terjadi dalam lima tahun ini. Semuanya hanya karena kasih dan
anugerah Tuhan kalo kita bisa melewati badai-badai dalam kehidupan.
***
Malam
ini, setelah bercerita hati saya tenang. Saya tidak gelisah lagi. Sama seperti
5 tahun yang lalu, setelah saya berdoa, bercerita sama Tuhan hati saya tenang,
saya tidak takut lagi.
Sempat
terbersit rasa kecewa, melihat status temen yang mendapat special treatment
dari suaminya di hari anniversary mereka. Tapi kalo dipikir-pikir, setiap hari
saya selalu diperlakukan istimewa sama suami saya. Mau lebih istimewa gimana
lagi? Saya beruntung dapet suami yang begitu perhatian, begitu pengertian,
begitu sabar, kurang gimana lagi? Kalo masalah berkat mah Tuhan yang atur, yang
pasti saya tahu dia selalu berusaha memberikan yang terbaik buat saya dan
Belle. Mau apa lagi? Saya beruntung punya suami yang bijaksana. Seseorang yang
bisa membuat saya melihat dengan perspektif yang benar, dia mengarahkan saya
supaya saya tidak salah melangkah, dan dia mendukung saya untuk setiap hal baik
yang sedang ataupun akan saya lakukan, kurang apa lagi?
5
tahun yang lalu, buat sebagian orang wedding day saya bukan hari yang sempurna,
tapi buat saya itu adalah HARI YANG SEMPURNA. Saya benar-benar mengalami
sendiri mujizat dan kebaikan Tuhan, Dia bahkan mencukupkan SEMUANYA.
Hari
ini, buat sebagian orang, hari anniversary yang saya lewatkan tanpa acara
apa-apa selain berdoa dan berkumpul dengan keluarga (bukan untuk merayakan loh,
mereka bahkan kayanya ngga inget) pastinya bukan hari perayaan yang sempurna.
Tapi saya benar-benar merasakan memiliki seorang suami yang SEMPURNA dan dia mengasihi saya dengan SEMPURNA.
Tahun
ini tidak ada perayaan seperti tahun-tahun yang lalu, tidak ada kiriman bunga
ke kantor, tidak ada certificate of love yang saya terima setiap tahun, tidak
ada candle light dinner. Tapi melihat dia yang sabar membantu saya mengurus
Belle, mijetin badan saya yang sakit karena abis nyuci baju-baju bekas liburan
kemaren, menyingkirkan ego dan rasa capenya dan memilih untuk bergabung dengan acara
keluarga dan dengan rela selalu bersedia membantu apapun yang bisa dia lakukan,
rasanya sudah cukup.
Happy
Anniversary, dear.
“Many,
O Lord my
God, are thy wonderful works which thou has done, and thy thoughts which are to
us-ward: they cannot be reckoned up in order unto thee: if I would declare and speak of them, they
are more than can be numbered.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar