Selasa, 23 Juli 2013

(6) Belle : My Curly hair

Belle : My Curly hair
Betapa teganya Tuhan menciptakanku dengan rambutku yang keriting ini. Walau setiap orang yang berkenalan denganku selalu bilang rambutku bagus, tapi dari senyum mereka aku mengerti maksud mereka.
Aku akui sih waktu kecil aku lucu dengan rambut keriting ini. Tapi ngga banget untuk anak remaja seusiaku. Kadang aku ngerasa ngga adil kenapa aku terlahir dengan rambut ajaib ini. Rambut ini tuh bikin aku selalu terlihat berbeda dengan orang lain. Berapa banyakpun orang yang bilang itu bagus, setiap aku lihat kenyataan didepan kaca rasanya kok... ahh sudahlah anggep aja bagus. Daripada aku jadi minder. Hihihi.
Tapi rambut ini tuh membawa keberuntungan untukku. Aku jadi cepet terkenal di sekolah. Dari kecil aku sering banget menang lomba fotogenic, kayanya sih juri udah nyengir duluan liat rambutku. Atau mungkin mereka prihatin dengan masa depan rambut ini.
Positifnya lagi, dengan rambut kaya gini, aku ngga perlu sering-sering sisiran. Karena semakin sering disisir, bentuknya justru semakin tidak beraturan dan mengembang. Dan kalo dipakein wetlook (biasa nyolek dikit punya mommy) jadi kaya artis2 korea gitu deh... hihihi.
Daddy selalu bilang aku cantik dan menarik salah satunya karena rambutku yang unik ini. Sering banget daddy ngomong gitu, mungkin untuk menebus rasa bersalahnya karena telah menurunkan gen keriting ini sama aku. Beberapa kali aku menangis karna diejekin temenku waktu kecil. Mereka bilang rambutku kaya mie goreng. Pernah bahkan suatu kali, waktu aku level 2, ada beberapa anak cowo yang nakal dikelasku, sengaja bawa sumpit dari rumah, khusus buat jailin aku dengan permainan “makan mie dikepala belle”, permainannya dengan cara mengambil rambutku dan menarik pake sumpit. Belum sempet satupun sumpit menyentuh rambutku, aku kumpulin semua sumpit dan aku bawa ke pak Tumin tukang baso yang mangkal depan sekolah. “nih pak saya sumbangin sumpit-sumpit ini buat bapak”. Anak-anak cowo nakal itupun cuman bisa melongo, dan bahkan ada yang ngadu ke Ms. Dinar, guru kelas kami saat itu. Untungnya setelah diceritain ms. Dinar cuma senyum dan membenarkan apa yang sudah aku lakukan. Yeay. Tapi tetep loh pulangnya aku langsung nangis sambil menceritakan kejadian tadi siang sama daddy. Untungnya belaian tangan daddy di rambutku dan sebuah pelukan hangatnya, mampu menghapus kesedihan yang aku rasakan tadi siang. Thanks dad.
Tapi kalo dilihat-lihat memang rambutku ini bikin aku kelihatan special kok. Kata mommy aku harus selalu bersyukur buat semua hal yang aku miliki, termasuk tubuhku, wajahku, dan rambutku. Semuanya Tuhan ciptakan sempurna. Aku bersyukur masih punya rambut, aku bersyukur punya anggota tubuh yang lengkap dan sehat, aku bersyukur senyumku manis, dan aku bersyukur punya keluarga yang selalu menerimaku. :)

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar