*Ini
bukan curhat dan juga bukan kisah nyata siapa-siapa. Cuman iseng aja*
Rindu
mantan.
Kamu
masih inget aku ngga? Aku, yang dulu pernah kamu peluk kenceng banget
seolah kamu ngga mau kehilangan aku. Aku, yang dulu pernah jadi
sesesorang yang kamu ingat pertama kali waktu kamu bangun tidur. Aku,
yang dulu selalu kamu bilang cantik. Aku, yang dulu selalu ada dihati
kamu. :))
Kamu
masih inget ngga? Waktu kita makan ayam bakar berdua. Beberapa kali
kita makan disana. Ayam bakar yang kita nilai ter-enak didunia,
karena kita makan pake bumbu cinta. Entah kenapa ya saat itu apapun
yang kita makan kok rasanya jadi beda, lebih enak tentunya. :))
Kamu
masih inget ngga makanan apa aja yang pernah kita makan? Mungkin itu
tidak penting untukmu, tapi aku selalu mengingatnya, karena setiap
melihat makanan-makanan itu aku jadi teringat padamu. Aku inget
pastry hangat yang kau bawakan untukku. Aku ingat nasi tim, pokoknya
aku ingat semuanya, bahkan aku ingat segelas bayley's yang kau
tuangkan di gelasku.
Kamu
inget ngga tempat apa saja yang pernah kita kunjungi? Tidak banyak,
aku ingat pertama kali ke pusat perbelanjaan denganmu, saat itu
karena kecerobohanku waktu turun dari mobil, baju dan kakiku kotor
kena ban mobilmu sampai akhirnya kita membatalkan acara menemanimu
belanja. Aku juga ingat saat kamu memboncengku dan aku memelukmu
erat, waktu itu kita akan mengunjungi rumah teman kita. Perjalanan
yang sangat jauh itu, aku harap bisa lebih jauh lagi, supaya aku bisa
lebih lama memelukmu. Diperjalanan deras hujan seolah menyuruh kita
untuk menikmati waktu. Aku tertegun menunggu hujan, kamu juga, tidak
ada yang dapat kita lakukan selain bersenda gurau ditemani derasnya
suara hujan. Aku juga ingat, waktu kita makan berdua di pizza hut,
setiap kali aku makan disana dan memandang ke tempat duduk kita waktu
itu, aku selalu teringat kamu.
Aku
memang bukan untukmu dan kamu juga bukan untukku. Kita hanya dua
manusia yang terjebak oleh dua panah malaikat cinta yang mungkin
salah sasaran.
Aku
ingat hari terakhir aku bersamamu, aku memelukmu, mencium pipimu,
sambil menitikkan air mata, aku minta kamu melupakan perasaan kita.
Dihari terakhir itu, aku tidak memberikan apa-apa, hanya sebait doa,
agar kamu segera mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik dan mampu
memahamimu. Aku ingat hari itu aku berkali-kali meminta maaf, karena
aku tidak boleh lagi mencintaimu. Bukannya tidak, tapi keadaannya
bukan milik kita. Sekali lagi, aku bukan untuk kamu dan kamu bukan
untuk aku.
Dari
kejauhan aku sering mengamatimu. Kadang aku cemburu saat kamu bersama
seseorang yang lain. Tapi aku belajar untuk melepaskanmu. Aku sudah
mendapatkan cintaku, dan aku tidak boleh egois untuk tetap memiliki
cintamu. Aku berusaha menyadarkan diriku, kamu bukan milikku dan aku
tidak boleh lagi berharap cintamu.
Setiap
kali kamu bercerita tentang hidupmu, aku selalu bahagia. Aku suka
dianggap ada. Aku suka kamu masih mempercayaiku, dan aku suka saat
sesekali kamu bilang kamu cuma suka aku. Berkali-kali aku harus
menarik nafasku dalam. Hanya memastikan jangan sampai aku terjebak
dalam perasaan yang dulu pernah aku rasakan. Aku hanya bisa
menyemangatimu, mendoakan supaya kamu bisa mendapatkan yang terbaik
untuk hidupmu, supaya kamu bisa menjadi seseorang yang kamu inginkan,
supaya kamu tidak kesepian, supaya kamu menemukan cinta sejatimu.
Sekarang
kamu sudah benar-benar jauh dari hidupku. Rasanya lama sekali tidak
melihat wajahmu. Sesekali aku menghubungimu, hanya sekedar menanyakan
kabarmu dan memastikan kamu baik-baik saja. Ya, aku harap kamu selalu
baik-baik saja dan menemukan kehidupan yang kamu dambakan. Karena aku
tahu kamu berhak untuk mendapatkan yang terbaik.
Salam
rindu untukmu.
Jangan
sampai suamiku tahu aku merindukanmu malam ini.
*LoL*
*Sekali lagi Ini
bukan curhat, apalagi kisah nyata siapa-siapa. Cuman iseng aja*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar