Jangan menikah (kalo dengan orang yang salah)
Bersyukur banget punya
suami yang baik, lembut, penyabar, bertanggung jawab, selalu memberikan yang terbaik untuk keluarga dan selalu
mengajarkan saya untuk menjadi manusia yang lebih baik. Ngeri banget kalo
denger cerita orang. Kebetulan, barusan banget denger curhatan
temen. Sedih deh dengernya, suaminya kalo ngomong kasar, istrinya
dikatain anjinglah, goblok-lah, kalo ngomong bentak-bentak. Kalo
marah ngerusak barang. Paling ngeri tuh, pernah katanya hampir bikin
mereka sekeluarga celaka dengan ngebut-ngebut dijalan. Serem
bangetlah pokoknya. Paling nyebelin, suaminya tuh marah-marah kaya
gitu didepan anaknya yang masih kecil. Padahal aku kenal banget
suaminya, orangnya keliatannya kalem, ramah, baik, ngga nyangka aja
kok sama istrinya kaya gitu. Padahal aku kenal banget sama istrinya,
segimana istrinya berjuang buat bikin keluarga mereka utuh dan
bahagia. Yaaaah... namanya hidup. Suami saya pernah bilang gini :
“Pengalaman itu adalah guru yang terbaik, tapi bukan pengalaman
sendiri, lebih baik pengalaman orang lain.” Bener juga, pengalaman
temen saya ini bisa jadi pelajaran berharga buat temen-temen yang
belum menikah supaya jangan sampai menikah dengan orang yang salah.
Lebih baik tidak menikah daripada menikah dengan orang yang
salah.Tidak menikah tidak membuat orang mati, tapi kalo menikah
dengan orang yang salah rasanya setengah mati. So, hati-hati dalam
mengambil keputusan.
Saya setuju banget kalo
dibilang menikah itu jangan terlalu muda. Kadang suka miris liat
abg-abg masih umur belasan tahun menikah. Mereka lagi terbakar api
asmara yang membuat mereka ngga sadar apa konsekuensi dari sebuah
pernikahan yaitu komitmen. Komitmen untuk tetap saling mencintai
apapun keadaannya, komitmen untuk tetap saling menghargai, komitmen
untuk selalu menjadi sahabat dan tempat berbagi, komitmen untuk
selalu setia dan komitmen untuk selalu memberikan yang tebaik bagi
pasangannya. Salah satu saja tidak memegang komitmen ini, yang
satunya lagi cenderung akan melepas komitmen yang sama, maka karamlah
bahtera rumah tangga. Siapa yang jadi korban, mereka dan
anak-anaknya. Kasihan.
Babies, cinta itu indah
dan nikmatilah. Tapi sampai suatu tahap tertentu kamu harus tahu
cinta itu adalah sebuah komitmen untuk tetap memberikan yang terbaik.
Tahu kan yang namanya first love. It doesnt mean siapa cinta pertama
kamu tapi cinta kamu yang mula-mula. Itu yang harus selalu kamu
inget, bagaimana cara kamu mencintai pertama kali, bagaimana cara
kamu memperlakukan orang yang kamu cintai pertama kali, bagaimana
kamu selalu ingin membahagiakan orang yang kamu cintai. Peliharalah
itu sampai akhir, jangan berubah hanya karena keadaan. Cinta itu
suci, tidak mudah ternoda hanya karena masalah dan kesalahan. Justru
cinta akan membuat masalah seberat apapun pasti bisa diatasi dan
cinta membuat kita mampu memaafkan sekalipun kesalahannya tak
termaafkan. Cintalah yang membuat hidup menjadi indah. Kalau kamu
sudah mendapatkan cinta sejatimu, jangan pernah sia-siakan. Cintai
dengan segenap hati, dengan tulus dan peganglah komitmen itu sampai
maut yang memisahkan.
#okesip
Tidak ada komentar:
Posting Komentar