
Lagi rame pembahasan kasus meninggalnya WMS, dengan tersangka pembunuhnya JKW (bukan Jokowi loh... baru sadar inisial namanya JKW hehehe)
Gue sendiri sangat interested ngikutin perkembangan drama pembunuhan ini. Sekali waktu gue dibuat percaya bahwa J adalah pembunuhnya tapi di waktu yang lain gue merasa ragu J pembunuhnya.
I'm a fan of Jessica. Siapapun dia.
Kalo benar dia pembunuh WMS, dia adalah orang yang benar-benar pintar. Dia memikirkan segala sesuatunya dengan detail dan tidak meninggalkan jejak. Gue yakin dia memikirkan ini untuk jangka waktu yang lama, dan hebatnya tanpa menuliskan perencanaan yang dia buat dimanapun. Semuanya dia rekam di otaknya, karena kalo sampai dia menulis sedikit saja rencananya tersebut akan mudah sekali untuk penyidik menetapkan dia sebagai tersangka.
Hebatnya lagi, dia bisa mengontrol perasaan dan emosinya dengan baik, bahkan lie detector pun menyatakan J tidak berbohong. Kalo benar J yang membunuh, J telah merencanakan segala sesuatunya dengan begitu sempurna, termasuk membuat orang-orang berspekulasi dan menimbulkan pro dan kontra antara para ahli. J itu pintar, brilliant, jenius. Salut gue. Hebat. Ini baru namanya penjahat yang intelek. Ga sia-sia dia jadi anak orang kaya dan sekolah di luar negeri. Gue akuin dia hebat.
Kalopun pada akhirnya terbukti J yang membunuh WMS, buat gue dia tetep hebat, karena apa yang dia lakukan itu bener-bener direncanakan dengan matang dan detail. Sayang banget kepintarannya ini digunakan untuk hal yang ngga baik dan sampai menghilangkan nyawa orang. Tapi bukan berarti gue membenarkan apa yang dia lakukan, gue cuma salut dengan cara dia melakukan.
Sampai detik ini kita masih belum tau apa motif J membunuh M. Kata beberapa pakar biasanya pembunuhan dengan menggunakan racun sianida biasanya untuk motif selain yang berhubungan dengan perasaan, dan gue coba baca dibeberapa kejadian memang demikian halnya. (lagi-lagi J hebat, dia mempelajari hal ini dan membuat penyidik terkecoh dan pendapat pakar terbelah dua).
Hari ini sempat beredar berita bahwa J itu lesbian dan sebelumnya memiliki hubungan dengan M, bahkan J sempat mengirimkan whatsapp message kepada M yang kurang lebih isinya "pengen dicium lo dong mir, udah lama." entah ya, gue juga baca di berita. Kalo memang bener ini motifnya karena dia cinta sama si M, berarti cintanya dalem banget ya, dan gue masih bingung kok bisa perempuan segitu cintanya sama perempuan. Tapi mungkin sama kali ya seperti kalo gue "perempuan" cinta sama "laki-laki". Bisa jadi sih, kepikir kalo lo ga jadi milik gue ya lo ga jadi milik siapapun. Bisa juga si J sakit hati banget karena ditinggalin gitu aja sama si M, apalagi tiba-tiba si M kawin dan ga ngundang si J. Angaplah M itu laki-laki, pasti rasanya sakit banget digituin sama orang yang kita cintain sedalem-dalemnya.
Tapi kenapa harus ngebunuh sih? ya ngga ngerti juga. Bisa jadi mereka dulunya punya perjanjian apa gitu, seperti halnya orang pacaran. Punya banyak mimpi dan cita-cita, dan si J merasa semua impian yang dia bangun sama si M musnah karena akhirnya M memilih menjadi normal dan kawin sama suaminya. Namanya juga orang pacaran, mereka banyak mengucap janji. (agak susah sih ngebayanginnya mengingat mereka dua-duanya perempuan, tapi anggaplah mereka berbeda jenis). Kalo orang udah segitu dalemnya cinta dan ingin memiliki tapi impiannya itu kandas bisa jadi dia bunuh. Kemungkinannya ada 2, kalo ngga dia yang bunuh diri, seperti banyak kejadian orang bunuh diri dengan atas nama cinta, yang ke 2 ya dia bunuh orang yang dia cintain. Kenapa ga bunuh pasangan orang yang dia cintai? karena akan mudah ketauan siapa pelakunya. Mateng banget lah perencanaannya si J ini. Sekali lagi gue bilang dia hebat dan menginspirasi... (loh!!?)
Kalo ternyata memang dia bukan pembunuh WYM.
Gue makin salut sama dia. Sudah difitnah kaya gitu, tapi dia tetap bisa tenang dan ga panik, histeris dan mencari pembelaan. Dia biarkan seluruh proses hukum berjalan apa adanya. Alangkah jahatnya seluruh masyarakat, media dan semua orang yang menuduh dia melakukan padahal dia tidak melakukan. Bayangkan kalo kita jadi dia, tidak membunuh tapi dituduh membunuh. Ngeri!
Justru ini yang membuat gue agak ragu. Kalo tidak membunuh trus ditduh membunuh, kok bisa-bisanya dia setenang itu. Dari sini gue justru ngerasa aneh sama si J. Tenang dan dingin banget. Ini baru agak aneh.
Apapun itu, gue ngga mau menghakimi siapapun. Gue hanya ikut mengamati perkembangan kasus ini. Gue ga mau ikut berdosa dengan menuduh J pembunuh, kalo ternyata bukan dia pembunuhnya. Kalopun benar dia pembunuhnya, apa haknya sih kita sesama manusia yang berdosa menghakimi orang lain atas dosanya. Toh kita semua punya dosa masing-masing yang kita sembunyikan baik-baik.
Jujur aja, kita semua seperti "J" yang sedang menyembunyikan sesuatu didalam hati kita yang hanya kita dan Tuhan yang tahu. Kelak kita akan dihakimi berdasarkan apa yang kita lakukan dan kita ga akan bisa mengelak lagi, karena Tuhan punya rekaman CCTV yang bisa diputar dengan begitu jelas atas sepanjang hidup kita, dimanapun kita, kapanpun kita...
Ga perlu liat kanan-kiri, atas-bawah, percayalah CCTV ada dimana-mana, dan hidup kita diawasi. Kita bisa berbohong dan mencoba mengelak tapi ada rekaman CCTV yang akan menjadi bukti otentik atas apa yang kita perbuat.
Jadi intinya gue salut sama si "J" terlepas apapun yang dia lakukan, Gue akui dia pintar, brilliant dan jenius. Bagaimanapun gue pengen banget bisa ketemu sama dia, cuma buat nanya "kok mukanya mulus banget sih mbak...." hehehehe....
Oiya satu lagi, ada yang tau ga beli sianida itu dimana sih? :)
Happy Ngenesday Gaes.... ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar