Kebayang ga
sih kalo suami kita “diculik” orang. Hmm... pasti bakal nyesel banget dan
sayangnya keadaan akan sulit untuk diubah. Kitanya udah kadung sakit hate dan
bisa jadi semakin berespon negatif, ujung-ujungnya si laki ngacir sama
perempuan laen itu.
Ga sengaja
nemu “Get a man to leave his wife”. Kaget juga ada artikel kaya ginian. Tapi
bagus juga buat dibaca, setidaknya kalo ada “orang lain” yang berusaha untuk
membuat suami aku meninggalkan istrinya
yang kece ini, aku udah tau rahasia n jurusnya. Jadi ga perlu worry suamiku
yang paling ganteng se-Jabar bakal ninggalin aku demi perempuan laen. Karena
aku juga punya jurus penangkalnya.
1. Do not have
sex with him. A married man who cheats on his wife is doing it for physical reasons
only. Realize that at that moment, he does not want to leave his wife. That is
why he is having an affair. If he really wanted to leave her, he would have
done so before having sex. If you already had sex with him, stop. Tell him you
cannot be with a man who is dishonest.
Comment :
Hmmm.... Sebagai istri kita harus
memberikan “service” yang terbaik buat suami kita. Syukur deh dia ngga
ngelakuin sama orang laen. Pastikan kita selalu tampil prima “on the bed”
wkwkwk... ga salah kok browsing-browsing cari informasi apa sih yang bakal disukai
suami kita. Makin kita kasih service yang terbaik, kita juga akan mendapatkan
cinta yang terbaik dari suami kita. Ga akanlah dia bakal lirik-lirik perempuan
laen. Ini waktunya kita sebagai istri harus berubah. Jaga badan supaya tetep
enak diliat, jaga penampilan, dan ga kalah penting sebagai perempuan kudu
wangi. Kalo menurut aku sih ga salah kita memanjakan diri beli toiletries yang
mahalan dikit tapi wanginya dan manfaatnya bagus buat tubuh kita. Kita
menikmati, suami juga pasti seneng liat istrinya makin lama makin kueceeee....
#langsung bikin jadwal nyalon... hahahaha
2. Don't try to
convince him or manipulate him to leave. Convincing
or manipulative behaviour never works in the long run. He has to figure it out
for himself. Even if he does act on your advice or pressure, he may resent you
later.
Comment :
Hmmm.... Jangan sampai deh suami kita
merasa lebih nyaman dengan perempuan lain. Kalo suami kita udah nyaman sama
kita, dia ga bakal cari kenyamanan ditempat lain. Perlakukan dia dengan lembut,
layani dia bak seorang raja. Sedikitpun dia ga akan pernah terpikir untuk
meninggalkan kita.
3. Treat
yourself as the prize. By not falling into bed with him, you are
showing him that you are a woman who deserves respect and are marriage
material. Have your own life and interests. Hopefully you have interests in
common, which are things his wife doesn't enjoy. This makes you more attractive
to him.
Comment :
Masih nyambung sama yang nomer 2 tadi.
Tunjukkan rasa hormat sama suami kita. Jelas kita yang udah lebih dulu
dicintain sama dia, selama kita menghargai dia, menghormati dia, aku yakin dia
ga butuh penghormatan dari perempuan lain. Justru dengan kita menghormati dia,
otomatis orang lain pun pasti akan lebih menghormati dia.
Selain itu juga, berusahalah untuk
memahami dunianya. Jangan uring-uringan karena hobbynya yang menyita waktu
untuk berdua. Kenapa ngga masuk kedalam dunianya. Berusaha untuk ikut menikmati
apa yang dia suka. Support dia dengan apa yang dia suka. Ga ada salahnya
ikut-ikutan hobby suami. Pasti dia senang kalo mengerjakan hobbynya dengan
orang yang dia cintai. No space for other.
4. Figure out
what benefits he is getting from staying in the marriage. Even
if he is unhappy, he is still getting something positive from the marriage or
from not breaking up. This could be access to his children, money (he is likely
scared of a divorce and losing half his income and property), emotional
support, reputation (makes him feel good to be a "family man"),
mutual friends, having someone to do stuff with (vacations, hobbies), her
cooking and cleaning, etc. There is no point in competing with the wife in
these areas. Don't make the mistake of wasting your time trying to be a better
"wife". Giving to him will push him away. Just know that you cannot
do anything about these facts and work on all the other steps, so that your
relationship with him will outweigh the benefits.
Comment :
Ladies, perhatian kita sama suami itu
ngga akan tergangtikan oleh siapapun juga. So, jangan pernah mengeluh saat
harus menyiapkan pakaiannya, mencuci pakaiannya yang kotor, meyiapkan makanan
untuknya, merawat anak-anak buah pernikahan kita dengan dia. Mendukung dia saat
dia sedang lelah atau stress karena pekerjaannya, menjadi teman bercerita,
mendengarkan kisahnya. Percayalah Cuma kita yang bisa melakukan itu dengan
sempurna. Lengkapi semua itu dengan ketulusan dan perasaan bahagia saat
melakukannya. Bukan karena keterpaksaan.
5. Figure out
what his wife isn't doing right. Men need to feel masculine. Most likely the
wife has emasculated him over time, and therefore he is no longer attracted to
her. There are a lot of articles and books on what this means. Do your homework
to find out how to make him feel more masculine (and you to feel more
feminine). Admiring his masculine strengths and having the polarity of your
femininity is important. Wives who give too much, over function, make all the
decisions, work too hard at the relationship, take care of everything in the
marriage, and who don't know how to receive gratefully what the man has to offer,
start to assume the role of the man in the family. This makes the husband feel
bad about himself and he will start to look elsewhere to validate his
masculinity. That doesn't mean you should have sex with him. Most likely he is
still having sex with his wife (even though he will tell you he is not), but he
can do it without feeling anything deeply for her. Having sex with him will not
attract him to you. You need to give him all the other things he needs to feel
masculine and whole.
Comment :
Ladies, Jangan merasa lebih hebat dari
suamimu. Jangan berusaha untuk mendominasi dia. Biarkan dia melakukan
kehebatannya sebagai laki-laki. Biarkan dia mengambil keputusan, hargai
keputusannya. Jangan berusaha menjadi superhero untuk keluarga, biarkan dia
yang muncul sebagai hero. Dia pasti menyadari bahwa kitalah yang membuat dia
menjadi seorang pahlawan. Kunci yang sangat penting untuk kita ingat :
kebutuhan dia yang utama adalah rasa dihargai dan dihormati. Hal itulah yang
membuat dia menjadi laki-laki yang sempurna.
6. This means
getting to know him as a person. Becoming friends and having him confide in you
takes patience. His roots with his wife go much deeper than with you, so you
need to take a long time to build up a good relationship with him. He has to
feel more than just physically attracted to you. There needs to be an emotional
bond with you. He needs to feel safe to share his hopes, dreams, fears,
emotions and insecurities with you, and know he is still loved. Also, once you
do get to know him as a person, you may discover things about his character
that you don't like and re-evaluate your decision as to whether or not you want
him at all.
Comment :
Jadilah sahabat untuk suamimu. Kenalilah dia sampai ke
kedalaman hatinya, jangan biarkan orang lain lebih mengenal dia. Bersabarlah
untuk mendengarkan semua keluhannya. Belajarlah untuk memahami kondisinya. Saat
dia menceritakan tentang masalahnya, tidak selalu dia sedang meminta solusi
kita. Seringkali yang ia perlukan adalah seorang pendengar yang baik dan pelukan
hangat yang menguatkan. Ciptakan ikatan emosi yang kuat. Jangan pernah merasa
bodoh dan sia-sia untuk tetap berbagi mimpi dan harapan, walaupun hati kecil
kita sudah mulai putus asa. Jangan pernah lupa untuk mengatakan “I love you”
dengan cara yang special setiap hari. Terima dia dengan segala kekurangannya,
jangan pernah berusaha untuk mengubahnya. Cintai dengan segenap hati, dan
biarkan cinta yang akan mengubahnya.
7. Don't be
needy. Don't initiate contact, calls, texts, emails, etc. Let him come to you
on his own. He needs to do so on his own time and for his own reasons. If he is
not into you, you cannot make him love you. If you start chasing and giving to
him, he may selfishly take what you have to offer at first, but eventually he
will feel emasculated and pull away (just like he is doing with his wife).
Comment :
Untuk poin ini agak bingung
sih mau comment apa, hehehe… mungkin gini, sebagai istri kita ga boleh terlalu
mengekang suami dan mencurigai dia melakukan suatu hal yang baik di belakang
kita. Berpikirlah positif tentang dia. Namun bukan berarti melepas dia sama
sekali. Jalin komunikasi yang baik dengan suami, namun tidak perlu
memperlakukan dia seperti anak-anak yang dimonitor setiap saat. Buatlah suami
membutuhkan kita, dengan memberikan pelayanan yang terbaik untunya setiap hari
dijamin dia tidak butuh perempuan lain untuk melengkapi, karena kehadiran kita
sudah cukup membuatnya sempurna.
8. Don't be
jealous of his wife or angry. It is good to feel compassion for her. It is
not her fault. Don't be insecure.
Comment :
Mirip dengan poin sebelumnya. Intinya, sebagai istri jangan cemburu
berlebihan dan membuat suami kita menjadi tersangka yang selalu dicurigai.
Percayaah kepadanya, dan jangan bersikap sebagai seorang detective. Saat dia pulang dari kantor, layanilah dia dengan baik bukannya mengecek handpone dan seluruh barang-barangnya. Percayalah kalo memang dia berbuat tidak benar dibelakang kita, sebelum sampai rumah dia pasti sudah menghapus dan memusnahkan semua barang bukti, jadi percuma saja. Tenang, selama kita sudah melakukan yang
terbaik tidak perlu merasa takut. Doakan dia setiap hari agar Tuhan menjagakan
dia dan menjauhkan dia dari segala godaan apapun yang dapat membuat dia jatuh
kedalam dosa.
9. Don't become
his therapist or marriage counselor. Trying
to help him get over her, or solve his problems, will not attract him to you.
Trying to "fix" things is a masculine trait. He has to do it himself
in his own way.
Comment :
Sebaiknya setiap pasangan yang sudah menikah memiliki pembimbing dan
komunitas yang dapat saling membangun, mendoakan dan menjaga. Apabila ada
masalah dalam pernikahan, seorang istri sebaiknya jangan dominan dan merasa
diri paling benar. Rendahkan diri di hadapan suami kita dan berikan dia
kesempatan untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi.
10. Don't
confront the wife. Telling her about you or her husband's infidelity will only make him
angry with you and destroy any future you have together. He knows best how to
deal with his wife and has to figure out his own way of leaving her. If the
wife finds out, they might end up in marriage counseling and back together.
Comment :
Jangan pernah keluar
dari komunitas (jangan meninggalkan pertemuan ibadah). Jangan menganggap
pernikahan adalah suatu hal yang harus dijalani begitu saja. Kita tidak boleh
berhenti belajar bagaimana menyenangkan pasangan kita, belajar memahami
kebutuhan pasangan kita, belajar tentang perubahan-perubahan yang mungkin
terjadi dalam setiap fase kehidupan pasangan kita. Dan terakhir jangan pernah
berhenti untuk membangun hubungan yang intim dengan Tuhan. Perbanyak berdoa dan
menyembah Tuhan bersama-sama. Itu akan menjadi tali pengikat yang erat antara suami
dan istri. Jadikan Tuhan sebagai yang terutama dan mengatur kehidupan rumah
tangga kita, niscaya rumah tangga kita akan aman sekalipun datang godaan dari
makhluk berwujud “luna maya”.
Yesss, gitu
deh ceritanya.
Sekarang lagi
musim istilah “berhijrah”, yuk kita juga “berhijrah” menjadi istri yang lebih
baik. Ga gampang memang, apalagi kita juga manusia biasa yang banyak kekurangan
dan keinginan. Tapi dengan pertolongan Tuhan, kita akan dimampukan. Amin.
Cium kening
suamiku aaahhhh….
#Late pos
banget
Ini bikinnya
sebenernya 25 Agustus 2014, hehehe…
Pas ngecek
file ada draft ini.
Di post ajalah
ya, siapa tahu bermanfaat.
Hehehe…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar