Kamis, 12 Maret 2015

"Get a man to leave his wife" ----- Whatttt????? (yang baca harus udah dewasa)

Kebayang ga sih kalo suami kita “diculik” orang. Hmm... pasti bakal nyesel banget dan sayangnya keadaan akan sulit untuk diubah. Kitanya udah kadung sakit hate dan bisa jadi semakin berespon negatif, ujung-ujungnya si laki ngacir sama perempuan laen itu.

Ga sengaja nemu “Get a man to leave his wife”. Kaget juga ada artikel kaya ginian. Tapi bagus juga buat dibaca, setidaknya kalo ada “orang lain” yang berusaha untuk membuat suami aku  meninggalkan istrinya yang kece ini, aku udah tau rahasia n jurusnya. Jadi ga perlu worry suamiku yang paling ganteng se-Jabar bakal ninggalin aku demi perempuan laen. Karena aku juga punya jurus penangkalnya. 

1.    Do not have sex with him. A married man who cheats on his wife is doing it for physical reasons only. Realize that at that moment, he does not want to leave his wife. That is why he is having an affair. If he really wanted to leave her, he would have done so before having sex. If you already had sex with him, stop. Tell him you cannot be with a man who is dishonest.

Comment :
Hmmm.... Sebagai istri kita harus memberikan “service” yang terbaik buat suami kita. Syukur deh dia ngga ngelakuin sama orang laen. Pastikan kita selalu tampil prima “on the bed” wkwkwk... ga salah kok browsing-browsing cari informasi apa sih yang bakal disukai suami kita. Makin kita kasih service yang terbaik, kita juga akan mendapatkan cinta yang terbaik dari suami kita. Ga akanlah dia bakal lirik-lirik perempuan laen. Ini waktunya kita sebagai istri harus berubah. Jaga badan supaya tetep enak diliat, jaga penampilan, dan ga kalah penting sebagai perempuan kudu wangi. Kalo menurut aku sih ga salah kita memanjakan diri beli toiletries yang mahalan dikit tapi wanginya dan manfaatnya bagus buat tubuh kita. Kita menikmati, suami juga pasti seneng liat istrinya makin lama makin kueceeee.... #langsung bikin jadwal nyalon... hahahaha

2.  Don't try to convince him or manipulate him to leave. Convincing or manipulative behaviour never works in the long run. He has to figure it out for himself. Even if he does act on your advice or pressure, he may resent you later.

Comment :
Hmmm.... Jangan sampai deh suami kita merasa lebih nyaman dengan perempuan lain. Kalo suami kita udah nyaman sama kita, dia ga bakal cari kenyamanan ditempat lain. Perlakukan dia dengan lembut, layani dia bak seorang raja. Sedikitpun dia ga akan pernah terpikir untuk meninggalkan kita.

3.    Treat yourself as the prize. By not falling into bed with him, you are showing him that you are a woman who deserves respect and are marriage material. Have your own life and interests. Hopefully you have interests in common, which are things his wife doesn't enjoy. This makes you more attractive to him.

Comment :
Masih nyambung sama yang nomer 2 tadi. Tunjukkan rasa hormat sama suami kita. Jelas kita yang udah lebih dulu dicintain sama dia, selama kita menghargai dia, menghormati dia, aku yakin dia ga butuh penghormatan dari perempuan lain. Justru dengan kita menghormati dia, otomatis orang lain pun pasti akan lebih menghormati dia.

Selain itu juga, berusahalah untuk memahami dunianya. Jangan uring-uringan karena hobbynya yang menyita waktu untuk berdua. Kenapa ngga masuk kedalam dunianya. Berusaha untuk ikut menikmati apa yang dia suka. Support dia dengan apa yang dia suka. Ga ada salahnya ikut-ikutan hobby suami. Pasti dia senang kalo mengerjakan hobbynya dengan orang yang dia cintai. No space for other.

4.  Figure out what benefits he is getting from staying in the marriage. Even if he is unhappy, he is still getting something positive from the marriage or from not breaking up. This could be access to his children, money (he is likely scared of a divorce and losing half his income and property), emotional support, reputation (makes him feel good to be a "family man"), mutual friends, having someone to do stuff with (vacations, hobbies), her cooking and cleaning, etc. There is no point in competing with the wife in these areas. Don't make the mistake of wasting your time trying to be a better "wife". Giving to him will push him away. Just know that you cannot do anything about these facts and work on all the other steps, so that your relationship with him will outweigh the benefits.

Comment :
Ladies, perhatian kita sama suami itu ngga akan tergangtikan oleh siapapun juga. So, jangan pernah mengeluh saat harus menyiapkan pakaiannya, mencuci pakaiannya yang kotor, meyiapkan makanan untuknya, merawat anak-anak buah pernikahan kita dengan dia. Mendukung dia saat dia sedang lelah atau stress karena pekerjaannya, menjadi teman bercerita, mendengarkan kisahnya. Percayalah Cuma kita yang bisa melakukan itu dengan sempurna. Lengkapi semua itu dengan ketulusan dan perasaan bahagia saat melakukannya. Bukan karena keterpaksaan.

5.    Figure out what his wife isn't doing right. Men need to feel masculine. Most likely the wife has emasculated him over time, and therefore he is no longer attracted to her. There are a lot of articles and books on what this means. Do your homework to find out how to make him feel more masculine (and you to feel more feminine). Admiring his masculine strengths and having the polarity of your femininity is important. Wives who give too much, over function, make all the decisions, work too hard at the relationship, take care of everything in the marriage, and who don't know how to receive gratefully what the man has to offer, start to assume the role of the man in the family. This makes the husband feel bad about himself and he will start to look elsewhere to validate his masculinity. That doesn't mean you should have sex with him. Most likely he is still having sex with his wife (even though he will tell you he is not), but he can do it without feeling anything deeply for her. Having sex with him will not attract him to you. You need to give him all the other things he needs to feel masculine and whole.

Comment :
Ladies, Jangan merasa lebih hebat dari suamimu. Jangan berusaha untuk mendominasi dia. Biarkan dia melakukan kehebatannya sebagai laki-laki. Biarkan dia mengambil keputusan, hargai keputusannya. Jangan berusaha menjadi superhero untuk keluarga, biarkan dia yang muncul sebagai hero. Dia pasti menyadari bahwa kitalah yang membuat dia menjadi seorang pahlawan. Kunci yang sangat penting untuk kita ingat : kebutuhan dia yang utama adalah rasa dihargai dan dihormati. Hal itulah yang membuat dia menjadi laki-laki yang sempurna.

6.    This means getting to know him as a person. Becoming friends and having him confide in you takes patience. His roots with his wife go much deeper than with you, so you need to take a long time to build up a good relationship with him. He has to feel more than just physically attracted to you. There needs to be an emotional bond with you. He needs to feel safe to share his hopes, dreams, fears, emotions and insecurities with you, and know he is still loved. Also, once you do get to know him as a person, you may discover things about his character that you don't like and re-evaluate your decision as to whether or not you want him at all.

Comment :
Jadilah sahabat untuk suamimu. Kenalilah dia sampai ke kedalaman hatinya, jangan biarkan orang lain lebih mengenal dia. Bersabarlah untuk mendengarkan semua keluhannya. Belajarlah untuk memahami kondisinya. Saat dia menceritakan tentang masalahnya, tidak selalu dia sedang meminta solusi kita. Seringkali yang ia perlukan adalah seorang pendengar yang baik dan pelukan hangat yang menguatkan. Ciptakan ikatan emosi yang kuat. Jangan pernah merasa bodoh dan sia-sia untuk tetap berbagi mimpi dan harapan, walaupun hati kecil kita sudah mulai putus asa. Jangan pernah lupa untuk mengatakan “I love you” dengan cara yang special setiap hari. Terima dia dengan segala kekurangannya, jangan pernah berusaha untuk mengubahnya. Cintai dengan segenap hati, dan biarkan cinta yang akan mengubahnya.

7.    Don't be needy. Don't initiate contact, calls, texts, emails, etc. Let him come to you on his own. He needs to do so on his own time and for his own reasons. If he is not into you, you cannot make him love you. If you start chasing and giving to him, he may selfishly take what you have to offer at first, but eventually he will feel emasculated and pull away (just like he is doing with his wife).

Comment :
Untuk poin ini agak bingung sih mau comment apa, hehehe… mungkin gini, sebagai istri kita ga boleh terlalu mengekang suami dan mencurigai dia melakukan suatu hal yang baik di belakang kita. Berpikirlah positif tentang dia. Namun bukan berarti melepas dia sama sekali. Jalin komunikasi yang baik dengan suami, namun tidak perlu memperlakukan dia seperti anak-anak yang dimonitor setiap saat. Buatlah suami membutuhkan kita, dengan memberikan pelayanan yang terbaik untunya setiap hari dijamin dia tidak butuh perempuan lain untuk melengkapi, karena kehadiran kita sudah cukup membuatnya sempurna.

8.    Don't be jealous of his wife or angry. It is good to feel compassion for her. It is not her fault. Don't be insecure.

Comment :
Mirip dengan poin sebelumnya. Intinya, sebagai istri jangan cemburu berlebihan dan membuat suami kita menjadi tersangka yang selalu dicurigai. Percayaah kepadanya, dan jangan bersikap sebagai seorang detective. Saat dia pulang dari kantor, layanilah dia dengan baik bukannya mengecek handpone dan seluruh barang-barangnya. Percayalah kalo memang dia berbuat tidak benar dibelakang kita, sebelum sampai rumah dia pasti sudah menghapus dan memusnahkan semua barang bukti, jadi percuma saja. Tenang, selama kita sudah melakukan yang terbaik tidak perlu merasa takut. Doakan dia setiap hari agar Tuhan menjagakan dia dan menjauhkan dia dari segala godaan apapun yang dapat membuat dia jatuh kedalam dosa.

9.   Don't become his therapist or marriage counselor. Trying to help him get over her, or solve his problems, will not attract him to you. Trying to "fix" things is a masculine trait. He has to do it himself in his own way.

Comment :
Sebaiknya setiap pasangan yang sudah menikah memiliki pembimbing dan komunitas yang dapat saling membangun, mendoakan dan menjaga. Apabila ada masalah dalam pernikahan, seorang istri sebaiknya jangan dominan dan merasa diri paling benar. Rendahkan diri di hadapan suami kita dan berikan dia kesempatan untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi.

10. Don't confront the wife. Telling her about you or her husband's infidelity will only make him angry with you and destroy any future you have together. He knows best how to deal with his wife and has to figure out his own way of leaving her. If the wife finds out, they might end up in marriage counseling and back together.

Comment :
Jangan pernah keluar dari komunitas (jangan meninggalkan pertemuan ibadah). Jangan menganggap pernikahan adalah suatu hal yang harus dijalani begitu saja. Kita tidak boleh berhenti belajar bagaimana menyenangkan pasangan kita, belajar memahami kebutuhan pasangan kita, belajar tentang perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dalam setiap fase kehidupan pasangan kita. Dan terakhir jangan pernah berhenti untuk membangun hubungan yang intim dengan Tuhan. Perbanyak berdoa dan menyembah Tuhan bersama-sama. Itu akan menjadi tali pengikat yang erat antara suami dan istri. Jadikan Tuhan sebagai yang terutama dan mengatur kehidupan rumah tangga kita, niscaya rumah tangga kita akan aman sekalipun datang godaan dari makhluk berwujud “luna maya”.

Yesss, gitu deh ceritanya.

Sekarang lagi musim istilah “berhijrah”, yuk kita juga “berhijrah” menjadi istri yang lebih baik. Ga gampang memang, apalagi kita juga manusia biasa yang banyak kekurangan dan keinginan. Tapi dengan pertolongan Tuhan, kita akan dimampukan. Amin.

Cium kening suamiku aaahhhh….


#Late pos banget
Ini bikinnya sebenernya 25 Agustus 2014, hehehe…
Pas ngecek file ada draft ini.

Di post ajalah ya, siapa tahu bermanfaat.
Hehehe…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar