Rabu, 11 Maret 2015

My Devotion : Perempuan itu harus .............. (part 3)

BIJAKSANA

Bi.jak.sa.na
[a] (1) selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya); arif; tajam pikiran; (2) pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb) apabila menghadapi kesulitan dsb:

Ini beda dengan Pintar yang memang berhubungan dengan kecerdasan dan pengetahuan.

BIjaksana itu ga bisa dipelajari lewat baca buku, ilmunya bertambah seiring tingkat kedewasaan seseorang dan diprosesnya melalui masalah, ujian, tantangan dan cobaan.

Gimana sih seorang wanita dikatakan bijaksana?

Jujurnya nih, pas dibagian “bijaksana” ini aku merenung cukup lama untuk menuangkan apa yang aku pikirkan tentang arti bijaksana, dan akhirnya aku menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:

Satu,
“Setiap orang yang mendengar perkataan-KU ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya diatas batu.” Mat 7 :24

Perempuan yang bijaksana adalah perempuan yang mendengarkan Firman Tuhan dan melakukannya. Sayangnya perempuan terlalu sering dipengaruhi oleh perasaannya, cenderung seneng mendengar Firman tapi untuk melakukannya akan banyak sekali hambatannya khususnya di perasaan. Perempuan itu moody dan selalu kompromi dengan istilah “PMS”. Itu tidak bijaksana.

Perempuan yang bijaksana akan melakukan Firman apapun keadaannya dan bagaimanapun perasaannya.

Misalnya saat dijahatin orang, perempuan kebanyakan langsung emosi dan biasanya akan punya sejuta cara untuk membalas kejahatan. Tidak halnya dengan yang bijak, dia akan tetap tenang dan melakukan Firman Tuhan. Dia akan tetap mengasihi orang yang jahat itu bahkan berdoa untuk mereka. Dia mengutamakan Firman dan kehendak Tuhan diatas perasaan dan kehendaknya sendiri.

Dua,
“Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak” Ams 6 : 6
           Perempuan bijaksana itu tidak pemalas.

           Coba ingat-ingat berapa kata malas yang kita ucapkan setiap hari.
Bangun tidur bukannya bersyukur, membayangkan pekerjaan yang menumpuk dirumah atau di kantor langsung mengeluh “ah malas…”
Mau ketemu orang yang menyebalkan “ah malas…”
Mau ini mau itu “ah malas…”
Apalagi kalo lagi BT, lagi PMS, lagi kesel, lagi akhir bulan, lagi patah hati, penyakit malas kumatnya berkali-kali lipat.

Jangan malas, dan jadilah bijaksana. Jangan puas dengan hidupmu sekarang, jangan sia-siakan waktumu. Belajarlah, berkaryalah, lakukan apapun yang bisa kita lakukan.

Perempuan itu tercipta sebagai makhluk yang tangguh dengan berbagai keahlian. Mungkin statusmu ibu rumah tangga, rawatlah anakmu dengan baik, kelola rumahmu sebaik mungkin, namun jangan lupa untuk terus meng-up grade dirimu sendiri. Apa saja yang kau sukai. Memasak, belajar bermain music, menulis, membaca. Daripada waktumu habis terbuang sia-sia untuk nonton acara gossip atau edit foto dan gonta ganti profile bb. Sekali-sekali buatlah surprise kecil untuk suamimu yang sudah bekerja lelah seharian untuk menafkahi keluarga.

Kamu yang terpaksa harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, ubah pola pikirmu. Kamu bekerja bukan karena terpaksa, namun karena kamu perlu untuk mengembangkan dirimu, untuk berkarya dan meraih prestasi yang tentunya akan dibanggakan oleh anak dan suamimu. Namun jangan lupakan kewajibanmu dirumah. Lakukan apa yang bisa kamu lakukan, khususnya memberi perhatian dan kasih sayang untuk suami dan anak-anak. Jalin komunikasi yang baik dengan mereka.
Saya yakin seorang wanita karier juga bisa menjadi ibu yang baik, dan menjadi ibu rumah tangga tidak menjadi jaminan keluarga akan menjadi lebih baik. Kebanyakan suami yang berselingkuh itu istrinya ibu rumah tangga loh (katanya) karena Ibu rumah tangga seringkali terjebak keadaan, malas untuk mempercantik diri, malas belajar jadi klo diajak ngobrol suka ngga nyambung, malas ini, mala situ, dan akhirnya suaminya merasa tidak puas dan menganggap istrinya hanya “pengasuh anak” untuk hal-hal lain dia mencarinya diluar. Sayang ya?

Belajar dari semut juga ini berhubungan dengan bagaimana dia mengelola persediaan makanan. Kalo aku sih nangkepnya ini berhubungan dengan bagaimana perempuan mengelola keuangan. Perempuan yang bisa mengelola keuangan dengan baik adalah bijaksana.

Terlalu sering kita sebagai perempuan menjadi tidak bijaksana saat ada “end year sale” “holiday sale” dan sebagainya. Membeli hal-hal yang tidak perlu hanya karena sedang tren. Jadilah bijaksana, pergunakan uang dengan bijak, kelola dengan bijak, investasikan dengan bijak. Sekalipun penghasilan suamimu mungkin ga akan abis untuk 7 turunan, bayangkan kalo dikelola dengan bijak, mungkin ga akan habis untuk 14 turunan. Pokoknya jadilah bijaksana dalam hal keuangan, hasilnya pasti tidak akan mengecewakan.

Jadi intinya, jangan males, lakukanlah segala sesuatunya dengan baik sebaik yang kita bisa. Kalahkan ego dan rasa malas, jadilah bijaksana. J

Tiga,
“Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.”

“siapa lekas naik darah berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar.”

Perempuan yang bijaksana pasti bisa mengontrol emosinya dengan baik. Dia sangat berhati-hati dalam mengambil segala keputusan. Ia memperhatikan langkahnya dengan sebaik-baiknya, ia tidak mendengar semua perkataan tanpa mempertimbangkannya dengan kebenaran.

Contoh perempuan yang ga bijak, yang gampang kena rayuan laki-laki buaya. Digombalin, dijanjiin ini itu langsung percaya aja, padahal tau orang itu udah punya pacar atau bahkan istri. mau aja diduain dengan alasan cinta, mau lakukan apapun karena cinta, bener-bener ngga mikir dan jelas ngga bijaksana.
Itulah perempuan, terlalu dikontrol oleh perasaan. Jadilah bijaksana. Biarlah Tuhan yang menjadi kendali dihidupmu.

Empat,
“Gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka”

Perempuan bijaksana selalu penuh persiapan. Mereka hidup tidak berdasarkan apa yang terjadi hari ini. Mereka membuat perencanaan dengan baik.

Kebanyakan perempuan hidupnya terlalu spontan dan mudah berubah.
Nah berubahlah, jadilah bijaksana dengan merencanakan segala sesuatunya dengan baik. Berpikirlah kedepan dan terakhir serahkan segala rencana dan harapan kepada Tuhan biar kehendakNya yang terjadi.
Karena rencana Tuhan PASTI jauh lebih indah dari apa yang mampu kita pikirkan.

Fiuh, susah ya jadi bijaksana. Tapi pasti bisa.
Bukan karena kita hebat. Tapi karena Tuhan yang memampukan kita.

Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar