BIJAKSANA
Bi.jak.sa.na
[a] (1) selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya); arif; tajam pikiran; (2) pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb) apabila menghadapi kesulitan dsb:
[a] (1) selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan pengetahuannya); arif; tajam pikiran; (2) pandai dan hati-hati (cermat, teliti, dsb) apabila menghadapi kesulitan dsb:
Ini beda dengan Pintar yang memang
berhubungan dengan kecerdasan dan pengetahuan.
BIjaksana itu ga bisa dipelajari lewat
baca buku, ilmunya bertambah seiring tingkat kedewasaan seseorang dan
diprosesnya melalui masalah, ujian, tantangan dan cobaan.
Gimana sih seorang wanita dikatakan
bijaksana?
Jujurnya nih, pas dibagian “bijaksana”
ini aku merenung cukup lama untuk menuangkan apa yang aku pikirkan tentang arti
bijaksana, dan akhirnya aku menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Satu,
“Setiap
orang yang mendengar perkataan-KU ini dan melakukannya, ia sama dengan orang
yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya diatas batu.” Mat 7 :24
Perempuan yang bijaksana adalah
perempuan yang mendengarkan Firman Tuhan dan melakukannya. Sayangnya perempuan
terlalu sering dipengaruhi oleh perasaannya, cenderung seneng mendengar Firman
tapi untuk melakukannya akan banyak sekali hambatannya khususnya di perasaan.
Perempuan itu moody dan selalu kompromi dengan istilah “PMS”. Itu tidak
bijaksana.
Perempuan yang bijaksana akan
melakukan Firman apapun keadaannya dan bagaimanapun perasaannya.
Misalnya saat dijahatin orang,
perempuan kebanyakan langsung emosi dan biasanya akan punya sejuta cara untuk
membalas kejahatan. Tidak halnya dengan yang bijak, dia akan tetap tenang dan
melakukan Firman Tuhan. Dia akan tetap mengasihi orang yang jahat itu bahkan
berdoa untuk mereka. Dia mengutamakan Firman dan kehendak Tuhan diatas perasaan
dan kehendaknya sendiri.
Dua,
“Hai
pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak” Ams 6
: 6
Perempuan bijaksana itu tidak
pemalas.
Coba ingat-ingat berapa kata malas
yang kita ucapkan setiap hari.
Bangun tidur bukannya bersyukur,
membayangkan pekerjaan yang menumpuk dirumah atau di kantor langsung mengeluh “ah
malas…”
Mau ketemu orang yang menyebalkan “ah
malas…”
Mau ini mau itu “ah malas…”
Apalagi kalo lagi BT, lagi PMS, lagi
kesel, lagi akhir bulan, lagi patah hati, penyakit malas kumatnya berkali-kali
lipat.
Jangan malas, dan jadilah bijaksana.
Jangan puas dengan hidupmu sekarang, jangan sia-siakan waktumu. Belajarlah,
berkaryalah, lakukan apapun yang bisa kita lakukan.
Perempuan itu tercipta sebagai makhluk
yang tangguh dengan berbagai keahlian. Mungkin statusmu ibu rumah tangga,
rawatlah anakmu dengan baik, kelola rumahmu sebaik mungkin, namun jangan lupa
untuk terus meng-up grade dirimu sendiri. Apa saja yang kau sukai. Memasak,
belajar bermain music, menulis, membaca. Daripada waktumu habis terbuang
sia-sia untuk nonton acara gossip atau edit foto dan gonta ganti profile bb. Sekali-sekali
buatlah surprise kecil untuk suamimu yang sudah bekerja lelah seharian untuk
menafkahi keluarga.
Kamu yang terpaksa harus bekerja untuk
memenuhi kebutuhan keluarga, ubah pola pikirmu. Kamu bekerja bukan karena
terpaksa, namun karena kamu perlu untuk mengembangkan dirimu, untuk berkarya
dan meraih prestasi yang tentunya akan dibanggakan oleh anak dan suamimu. Namun
jangan lupakan kewajibanmu dirumah. Lakukan apa yang bisa kamu lakukan, khususnya
memberi perhatian dan kasih sayang untuk suami dan anak-anak. Jalin komunikasi
yang baik dengan mereka.
Saya yakin seorang wanita karier juga
bisa menjadi ibu yang baik, dan menjadi ibu rumah tangga tidak menjadi jaminan
keluarga akan menjadi lebih baik. Kebanyakan suami yang berselingkuh itu
istrinya ibu rumah tangga loh (katanya) karena Ibu rumah tangga seringkali
terjebak keadaan, malas untuk mempercantik diri, malas belajar jadi klo diajak
ngobrol suka ngga nyambung, malas ini, mala situ, dan akhirnya suaminya merasa
tidak puas dan menganggap istrinya hanya “pengasuh anak” untuk hal-hal lain dia
mencarinya diluar. Sayang ya?
Belajar dari semut juga ini
berhubungan dengan bagaimana dia mengelola persediaan makanan. Kalo aku sih
nangkepnya ini berhubungan dengan bagaimana perempuan mengelola keuangan. Perempuan
yang bisa mengelola keuangan dengan baik adalah bijaksana.
Terlalu sering kita sebagai perempuan
menjadi tidak bijaksana saat ada “end year sale” “holiday sale” dan sebagainya.
Membeli hal-hal yang tidak perlu hanya karena sedang tren. Jadilah bijaksana,
pergunakan uang dengan bijak, kelola dengan bijak, investasikan dengan bijak. Sekalipun
penghasilan suamimu mungkin ga akan abis untuk 7 turunan, bayangkan kalo
dikelola dengan bijak, mungkin ga akan habis untuk 14 turunan. Pokoknya jadilah
bijaksana dalam hal keuangan, hasilnya pasti tidak akan mengecewakan.
Jadi intinya, jangan males, lakukanlah
segala sesuatunya dengan baik sebaik yang kita bisa. Kalahkan ego dan rasa
malas, jadilah bijaksana. J
Tiga,
“Orang yang tak berpengalaman percaya
kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.”
“siapa lekas naik darah berlaku bodoh,
tetapi orang yang bijaksana, bersabar.”
Perempuan yang bijaksana pasti bisa
mengontrol emosinya dengan baik. Dia sangat berhati-hati dalam mengambil segala
keputusan. Ia memperhatikan langkahnya dengan sebaik-baiknya, ia tidak
mendengar semua perkataan tanpa mempertimbangkannya dengan kebenaran.
Contoh perempuan yang ga bijak, yang
gampang kena rayuan laki-laki buaya. Digombalin, dijanjiin ini itu langsung
percaya aja, padahal tau orang itu udah punya pacar atau bahkan istri. mau aja
diduain dengan alasan cinta, mau lakukan apapun karena cinta, bener-bener ngga
mikir dan jelas ngga bijaksana.
Itulah perempuan, terlalu dikontrol
oleh perasaan. Jadilah bijaksana. Biarlah Tuhan yang menjadi kendali dihidupmu.
Empat,
“Gadis-gadis
yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka”
Perempuan bijaksana selalu penuh
persiapan. Mereka hidup tidak berdasarkan apa yang terjadi hari ini. Mereka
membuat perencanaan dengan baik.
Kebanyakan perempuan hidupnya terlalu
spontan dan mudah berubah.
Nah berubahlah, jadilah bijaksana
dengan merencanakan segala sesuatunya dengan baik. Berpikirlah kedepan dan
terakhir serahkan segala rencana dan harapan kepada Tuhan biar kehendakNya yang
terjadi.
Karena rencana Tuhan PASTI jauh lebih
indah dari apa yang mampu kita pikirkan.
Fiuh, susah ya jadi bijaksana. Tapi
pasti bisa.
Bukan karena kita hebat. Tapi karena
Tuhan yang memampukan kita.
Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar