Semuanya
terjadi begitu saja, tanpa aku bisa mengerti dimana hulunya dan
dimana nanti akan bermuara. Alirannya terlalu deras sampai aku sudah
tidak mampu menahannya. Aku melepaskan peganganku dari pohon besar
yang selama ini menjadi tumpuanku, dan akhirnya hanyut terbawa arus.
Panik tidak membuat kekuatanku bertambah, takut tidak membuat arus
menjadi tenang. Aku memilih untuk menikmati perjalanan ini. Sebuah
perjalanan petualangan yang akan membawaku pada sebuah dunia baru
yang belum pernah aku sentuh. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi
didepan sana, apakah menyegarkan seperti aliran air yang membawaku
ini, atau malah hanya keganasan rimba yang tersedia disana?
Aku
bukan seorang petualang dan sama sekali tidak tertarik dengan dunia
petualangan. Sama halnya aku juga tidak tertarik menjadi seorang
petualang, apalagi menjadi seorang petualang cinta. Beberapa kali
dekat dengan lawan jenis tidak membuatku ingin mencoba pengalaman
baru dengan mereka. Sekali lagi aku bukan petualang. Kalaupun aku
berjalan dengan seseorang itu bukan untuk sebuah petualangan. Kami
pasti tau kemana dan darimana kami pergi. Kami pasti tahu apa yang
akan terjadi dihadapan kami, tidak ada jebakan, tidak ada ancaman
musuh, tidak ada strategi, tidak ada tantangan dan tidak ada detak
jantung yang berdegup kencang.
Kali
ini berbeda. Pertahanananku bobol, semua sistem yang kubangun runtuh,
pondasinya tiba-tiba rapuh, tidak ada lagi prinsip yang kupegang,
tidak ada lagi keyakinan. Aku tidak mampu berpikir, tidak mau, aku
hanya bisa terdiam dan menikmati semuanya ini. Ada suatu konflik
dalam batinku yang membuatku tidak mampu berpikir jernih.
Berkali-kali aku menarik nafas panjang dan dalam, berharap oksigen
yang mengalir ke otakku bisa menolong untuk membuat otak itu
berfungsi kembali. Entah mengapa aku bahkan kehilangan kontrol atas
pikiranku sendiri, ada suatu kekuatan lain yang mengambil alih
seluruh sistem dalam tubuhku. Membuatku hanya memikirkan apa yang dia
inginkan, membuatku hanya melakukan apa yang dia mau. Dia yang
mengatur semuanya, bahkan mengatur setiap nafas yang kuhirup, dan
membuatnya menjadi lebih cepat. CINTA, entah darimana asalnya
kekuatan itu, sejak dia merasuk kedalam hatiku, langsung saja dia
mengambil alih seluruh hidupku tanpa aku punya daya untuk melawannya.
Aku
memang belum pernah merasakan menjadi seorang pendaki gunung yang
menikmati petualangannya sampai akhirnya dia sampai di puncak gunung.
Aku juga tidak pernah merasakan bertualang masuk ke hutan,
membangun kemah ditengah hutan, berburu kelinci hutan, dan menikmati
semua petualangan itu. Bahkan untuk sekedar hiking
menyusuri hutan saja aku tidak berminat. Pernah sekali waktu aku ikut
dengan beberapa orang teman untuk hiking menyusuri hutan, aku sama
sekali tidak menikmati perjalanan itu. Aku benci badanku harus kotor
berlumuran lumpur karena terpeleset beberapa kali dijalanan yang
menanjak, aku benci harus berjalan sambil menggendong tas berisi
minuman dipunggungku, aku benci kehausan ditengah perjalanan dengan
persediaan minuman yang sudah habis. Sungguh, aku sama sekali tidak
tertarik dengan petualangan apapun. Aku pikir akhirnya pasti selalu
sama, melelahkan, menyakitkan, dan hanya membuang waktu.
Baiklah,
sekarang aku sudah terlanjur hanyut dan tidak tahu kemana arus ini
akan mengalir. Akankah diujung sana aku akan menabrak sebuah batu
besar yang mampu memecahkan kepalaku, akankah diujung sana ada sebuah
air terjun dengan ketinggian seribu kaki, dan aku akan jatuh bersama
aliran air ini, akankah ditengah perjalanan aku mati kedinginan dan
kelaparan atau malah menjadi makanan binatang buas yang sedang lapar,
ironis sekali seekor macan ganas yang kelaparan memakan seorang
manusia yang sedang kelaparan. Aku tidak mampu berpikir lagi, aku
hanya bisa pasrah. Hanya satu harapanku, setidaknya aku melihat kamu
juga ikut hanyut bersamaku. Mungkin kamu pernah mengalami petualangan
ini dan berhasil melewatinya. Aku tidak tahu. Aku tidak punya
strategi apapun dan aku benar-benar tidak mengerti apa yang harus aku
lakukan. Aku hanya bisa berusaha meraih tanganmu, menggenggam dengan
erat dan ikut dalam petualanganmu tanpa tahu apa akhir dari
petualangan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar