Selasa, 30 Agustus 2016

Bulan & Lana

Alay mode on.






"Dulu waktu jaman remaja galau, aku tuh suka naek ke genteng malem-malem sambil liatin Bulan. Kalo ada bulan, langit pasti cerah, bagus banget! Belum lagi ditambah taburan kelap kelip bintang. Percaya ngga, aku bahkan pernah ketiduran diatas genteng waktu lagi menikmati langit. Masih untung aku ga guling-guling trus jatoh dari atap."

"Aku tuh ngefans banget sama bulan. Karena menurut aku di dalam sinarnya ada pengharapan. Pengharapan bahwa langit akan cerah. Ada bulan, pasti langit cerah. Aku ga yakin itu ilmiah ato ngga, yang jelas sepanjang umurku ini aku belom pernah liat bulan barengan dengan ujan. Intinya kehadiran bulan itu salah satu pertanda langit cerah, dan hati aku jadi ikutan cerah. Dasar norak banget ya"

"Ngga nyangka, bulannya sekarang menjelma jadi manusia. Ada di sebelah aku. Kalo ada dia, hari aku tiba-tiba jadi cerah. Kalo ada dia rasanya seneng aja, bisa ketawa sepuas-puasnya. Sampe lupa kalo aku lagi di dalam gelap. Bahkan gelap pun sudah ga ada artinya lagi. Aku ga peduli segelap apapun, asal ada dia aja udah cukup. Liat dia aja udah bikin happy. Apalagi dipeluk dia, flying...."

***

"Kamu ngomong sama siapa?"
"Kamu."
"Trus cerita tentang siapa?"
"Kamu."
"Aneh!"
"Emang."
"Ga kerasa ya udah sebulan dari pertama kali aku nemuin kamu dirumah gelap itu."
"Iya."
"Kamu seneng?"
"Banget."
"Kamu gila?"
"Banget."
"Hahhh???"
"Iya, gila banget cinta sama kamu ganteng."
"Gom to the Bal."
"Emang."

 ***

"Sampe kapan kamu disini?"
"Sampe pagi."
"Aku pengen malem terus."
"Kenapa?"
"Aku takut keburu pagi dan bulannya hilang. Biarin aja malem terus biar aku bisa bareng terus sama kamu"
"Tenang aja, walaupun pagi kamu ga bisa ngeliat aku, kamu pasti tau aku selalu ada."
"Tapi kan ga keliatan."
"Cinta itu ga dilihat pake mata, tapi pake hati."
"Hati aku buta."
"Inget sayang, cinta itu ga bodoh. Kamu ga buta kok. Cuma bolor."
"Dasar geblek."

***

"Apa yang bisa bikin kamu jangan pergi?"
"Kamu mau ngapain?"
"Apapun."
"Cinta yang bener itu harus pake logika, sayang."
"Maksudnya?"
"Sesayang apapun kamu sama orang, logikanya harus tetep jalan. Minimal buat tau resikonya apa. Kalopun kamu ngelakuin sesuatu jadi udah siap karena emang pilihan."
"Bahasa kamu aneh ya sayang."
"Aku cuma mau ingetin kamu, supaya jangan bodoh lagi. Melakukan segalanya untuk orang yang kamu sayang itu ga salah. Tapi menyiksa diri sendiri demi ngejaga supaya dia ga lepas dari kamu itu salah. Kalo emang dia sayang beneran sama kamu, ga kamu gituin juga tetep sama kamu. Emang cinta itu ga ada itung-itungannya, tapi apa-apa harus seimbang."
"Iya......... Tumben kamu bijak amat."
"Emang tadi aku ngomong apa?"
"Ga tau."
"Sarap."
"Dinner lah. Masa malem-malem sarap. Dasar sarap!"

***

"Sampai kapan kita disini?"
"Hanya waktu yang bisa jawab. Kita nikmati aja hari ini. Yang penting kita saling menjaga, karena aku pengen lama sama kamu."

***

"Good nite sayang, tetep bersinar ya. Jangan kalah sama awan mendung. Sinar kamu adalah yang terbaik. Aku beruntung banget dikasih kesempatan untuk menikmati cahaya kamu. Walaupun tinggal ditempat sunyi tersembunyi ini, asalkan sama kamu aku ngerasa memiliki planet bumi."

I love you Bulan.

Zzzzzzz


Tidak ada komentar:

Posting Komentar