
Perpisahan itu tidak selalu menyakitkan.
Apalagi bila bersama ternyata lebih menyakitkan.
Bersyukur adalah jalan untuk ikhlas.
Mensyukuri perpisahan.
Apa yang masih harus diingat kalau semua yang diingat adalah kebohongan.
Apa yang masih harus dikenang kalau semua yang dikenang adalah kepalsuan.
Lebih baik tidak dicintai daripada pura-pura dicintai.
Lebih baik tidak mengenal daripada dikenal lalu disingkirkan.
Lebih baik tidak berhubungan untuk menjaga sebuah hubungan.
Cinta itu lebih dari sebuah kata.
Sulit diucapkan, tapi mudah dimengerti oleh sebuah tatapan.
Cinta itu lebih dari sebuah rasa.
Karena perasaan seringkali salah memahaminya.
Manusia datang dan pergi untuk sebuah alasan.
Walaupun munculnya dan hilangnya tanpa alasan.
Sebenarnya hanya sebuah alasan.
Alasan untuk menyembunyikan alasan.
Pilihlah apa yang terbaik untuk kehidupan.
Kalau tidak dipilih berarti bukan yang terbaik.
Kalau tidak memilih berarti belum memilih.
Karena setiap orang dihadapkan pada pilihan.
Memilih mana yang tepat untuk dirinya sendiri.
Takdir hanya menawarkan, keputusan tetap kita yang menentukan.
Entah apa yang harus aku pilih sekarang.
Merenung dalam kain kabung menangisi yang sudah berlalu
Atau pergi menertawakan masa lalu.
Apa hidup hanya untuk mengalah pada keadaan?
Keadaan itu kita yang menentukan.
Keputusan adalah akhirnya bagaimana.
Perih itu hanyalah rasa.
Bagaimana mengakhiri tanpa luka kalau disitu ada cinta.
Permintaan yang sudah tahu jelas apa jawabannya.
Apa lagi yang harus ditanya kalau sudah tahu jawabannya.
Untuk apa meminta menunggu apabila tahu tidak akan pernah datang.
Angin malam pergi dan tidak pernah kembali lagi.
Itu yang aku sesali.
Sekalipun dia datang,
Nyatanya dia tidak pernah kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar